BMKG: Gempa Berkekuatan Magnitudo 8 Belum Bisa Diprediksi

BMKG: Gempa Berkekuatan Magnitudo 8 Belum Bisa Diprediksi - GenPI.co BANTEN
Ilustrasi: Prediksi Gempa dari Badan pada gempa selat sunda. Foto: Antara.

GenPI.co Banten - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebut gempa di Banten berkekuatan magnitudo 6.6 merupakan gejala awal gempa seismic gap.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan, Selat Sunda merupakan satu-satunya zona yang mengalami kekosongan di antara gempa besar yang memicu terjadinya tsunami.

Sebelumnya, dua gempa yang menjadi pemicu tsunami sempat terjadi di Pangandaran pada 2006 dengan kekuatan magnitudo 7,8.

BACA JUGA:  Potensi Hujan Lebat, BMKG Minta Warga Tigaraksa Waspada

Gempa berikutnya berkekuatan magnitudo 8,5 di Bengkulu pada 2008 dan mengakibatkan tsunami.

“Ini semakin mengokohkan bahwa Selat Sunda itu disebut sebagai zona kekosongan gempa besar yang berbeda di antara dua gempa yang sudah rilis, sudah lepas energinya,” papar Daryono saat dihubungi pada Rabu (19/1).

BACA JUGA:  Korban Gempa Banten Minta Pemerintah Bantu Pembangunan Rumah

Daryono menyebut, secara historis di Selat Sunda belum pernah mengalami gempa besar setelah dua wilayah sebelumnya diguncang gempa yang berpotensi tsunami.

Dengan demikian, Daryono mengatakan Selat Sunda menjadi wilayah seismic gap sebab wilayahnya yang sejalur dengan Pangandaran dan Bengkulu yang sebelumnya terjadi gempa besar.

BACA JUGA:  BMKG Ungkap Sejarah Gempa di Selat Sunda Sejak 1.851, Simak

“Kalau kita melihat Selat Sunda itu kan dari sejarah gempanya, di atas 8 magnitudo itu belum ada. Di atas 7.5 itu gak ada, mungkin sejak 350 tahunan, berabad-abad,” jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya