BMKG: Gempa Banten Hanya Pemanasan, Ini Ancaman Sesungguhnya

BMKG: Gempa Banten Hanya Pemanasan, Ini Ancaman Sesungguhnya - GenPI.co BANTEN
Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Kadu Agung Timur, Lebak, Banten, Jumat (14/1). Foto: Antara.

GenPI.co Banten - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa di Selat Sunda dengan kekuatan magnitudo 6,6 tersebut bukan ancaman utama.

BMKG menyebut, ancaman utama yang harus diwaspadai masyarakat adalah segmen megathrust Selat Sunda, karena dapat membawa ancaman yang lebih besar.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono mengatakan, segmen tersebut dapat memicu gempa berkekuatan magnitudo 8,7.

BACA JUGA:  BMKG Ungkap Sejarah Gempa di Selat Sunda Sejak 1.851, Simak

“Ini bisa terjadi sewaktu-waktu, inilah ancaman sesungguhnya dan kapan saja bisa terjadi,” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/1).

Daryono mengungkapkan, Selat Sunda adalah wilayah yang masuk ke dalam zona seismic gap di mana wilayah ini jarang terjadi gempa besar berkekuatan tinggi.

BACA JUGA:  Rumah Rusak Akibat Gempa Banten Meningkat, Sebegini Jumlahnya

Sehingga, lanjut Daryono, ancaman sesungguhnya adalah karena berada di dua lokasi dua gempa besar yang pernah memicu tsunami.

Gempa tersebut yang terjadi di Pangandaran berkekuatan magnitudo 7,7 pada 2006 dan gempa Bengkulu dengan magnitudo 8,5 pada 2007.

BACA JUGA:  Ternyata Efek Terburuk Gempa Banten Bukan Tsunami, Lalu Apa?

Jika dilihat dari sejarah gempa di Banten, wilayah ini cukup sering terjadi gempa dan bahkan ada yang diiringi tsunami.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya