GenPI.co 
GenPI.co Banten - Saat Anda berada di dalam mobil, kereta api atau pesawat, mungkin dalam perjalanan tersebut Anda pernah tertidur dalam kondisi duduk. Selama Anda bisa nyenyak dan mendapatkan tidur cukup, boleh saja tidur dalam posisi ini.
Beberapa orang dengan masalah kesehatan bisa merasa lebih nyaman dan bisa tidur terlelap jika dalam posisi duduk. Seperti mereka yang memiliki penyakit paru obstruktif kronis dan obesitas morbid, tidak terkecuali orang yang baru menjalani operasi bahu.
Namun demikian, tidur dalam posisi duduk memiliki manfaat bagi sebagian orang. Tetapi bukan berarti tidak memiliki risiko, termasuk kelumpuhan sementara.
BACA JUGA: Tidur Berlebihan, Bisa Jadi Tanda Depresi dan Berisiko Kematian
Jadi dalam tidur, ada salah satu tahapan tidur yaitu Rapid Eye Movement (REM) dimana Anda akan merasa otot kehilangan kekuatannya. Saat itu, Anda akan merasa seperti sedang mengalami kelumpuhan untuk mencegah pergerakan saat Anda bermimpi.
Kelumpuhan sementara saat tidur sambil duduk membuat Anda tidak nyaman dibanding saat tidur dalam posisi telentang, menyamping, maupun tengkurap. Menurut Sleep Foundation, tidur dalam posisi meningkatkan risiko deep vein thrombosis (DVT) atau kondisi yang memiliki gejala adanya penggumpalan darah pada pembuluh darah.
BACA JUGA: Siapa Sangka Tidur Bisa Bakar Kalori, Berikut Cara Menghitungnya
Gumpalan darah tersebut biasanya terdapat pada paha atau betis Anda setelah duduk berjam-jam. Apabila gumpalan darah bergerak menuju ke paru-paru, risiko Anda mengalami emboli paru pun meningkat. Guna mencegah kondisi tersebut, pastikan Anda bangkit dari kursi dan berdiri lalu gerakkan tubuh.
Dibanding tidur sambil duduk, berikut beberapa posisi yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas tidur Anda:
BACA JUGA: Tidak Terduga! Tidur dengan Selimut Tebal Banyak Manfaatnya
Tidur telentang
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
