
GenPI.co Banten - Jika Anda mengamati dengan jeli, makanan kemasan yang pernah dikonsumsi mengandung pemanis buatan. Produsen makanan biasanya sengaja menambahkan pemanis buatan karena zat aditif ini mampu menambah cita rasa, tekstur, dan daya simpan makanan.
Namun, apakah penggunaan pemanis buatan memiliki dampak tertentu bagi kesehatan? Berikut berbagai jenis pemanis buatan dan risiko efeknya bagi kesehatan:
Sakarin
BACA JUGA: Wjib Coba, Berikut 7 Jenis Madu dan Manfaatnya yang Luar Biasa
Pengawet ini berbentuk bubuk kristal putih dan terbentuk dari o-toluene. Sakarin berbentuk bubuk kristal putih yang terbuat dari o-toluene sulfonamide atau phthalic anhydride. Sakarin tidak mengandung kalori dan karbohidrat sehingga aman bagi gigi dan penderita diabetes.
Tingkat kemanisannya sekitar 300-400 kali lipat gula pasir, jadi Anda hanya perlu memakainya sedikit untuk mendapatkan rasa manis. Sayangnya, pemanis yang dikenal sebagai gula biang ini memiliki rasa akhir yang pahit sehingga perlu dicampur dengan pemanis lain.
BACA JUGA: Wajib Coba, 6 Jenis Gandum Ini Punya Banyak Manfaat Bagi Tubuh
Aspartam
Pemanis buatan ini adalah yang paling umum digunakan untuk makanan siap saji. Pemanis yang telah dipakai sejak awal 1980-an ini memiliki derajat kemanisan sekitar 60-220 kali lipat gula pasir dan tidak meninggalkan rasa pahit.
BACA JUGA: Nih, 5 Jenis Kacang Sehat yang Cocok untuk Camilan
Aspartam memiliki kekurangan, yaitu mudah rusak bila terkena suhu tinggi. Metabolisme aspartam dalam tubuh juga meninggalkan zat yang disebut fenilalanin. Zat ini dapat bersifat racun bagi orang yang menderita fenilketonuria (PKU).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News