Nutrisi Sayuran Hidroponik Vs Konvensional, Ternyata

Nutrisi Sayuran Hidroponik Vs Konvensional, Ternyata - GenPI.co BANTEN
Sayuran yang dikembangkan dengan sistem hidroponik. Foto: genPI.co/Citra

GenPI.co Banten - Sayuran hidroponik adalah sayuran yang metode penanamannya berasal dari sistem hidroponik. Sistem ini memungkinkan tanaman tumbuh dengan cairan yang diberikan nutrisi AB Mix atau mineral cair yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Agar dapat tumbuh dengan baik, tanaman ini membutuhkan lampu, sistem filter air, alat kontrol iklim, PH meter.

Berbeda dengan sistem konvensional yang menggunakan tanah subur untuk mendapatkan nutrisinya.

BACA JUGA:  Matsutake Jadi Jamur Termahal di Jepang, Khasiatnya Dahsyat

Kelebihan cara penanaman menggunakan sistem hidroponik adalah tidak membutuhkan banyak lahan dan juga media tanah untuk menumbuhkan sayuran. Sayuran yang tumbuh dengan sistem hidroponik tidak membutuhkan pestisida untuk melindunginya dari hama.

Dari segi ekonomi, tanaman hidroponik relatif menguntungkan dibanding melalui tanah. Karena, sistem ini memerluka lebih sedikit air yang dicampur dengan pekatan nutrisi antara 300-1.500 PPM.

BACA JUGA:  4 Manfaat Kulit Timun yang Tidak Anda Sadari, Ternyata Dahsyat

Nutrisi, kelembapan PH dan lingkungan tumbuh kembang hidroponik dapat dikontrol. Sistem ini juga memungkinkan oksigen lebih banyak tersedia di bagian akar tanaman.

Hasil yang didapatkan relatif lebih banyak dibanding sistem konvensional. Sistem hidroponik juga dapat dilakukan di mana saja dan tidak perlu penyiangan.

BACA JUGA:  Benarkah Kopi Bikin Sakit Ginjal? Pecinta Kopi Wajib Tahu Ini

Meski demikian, sistem ini juga memiliki kekurangan. Sayur yang ditanam dengan sistem hidroponik juga memiliki masalah hama. Beberapa jamur seperti verticillum atau fusarium dapat terjadi dan menular dengan cepat pada tanaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya