Efek Samping Diet Menggunakan Pencahar, Ternyata Fatal

24 Mei 2022 07:00

GenPI.co Banten - Tren diet menggunakan pencahar sudah banyak dilakukan banyak perempuan di dunia. Namun, di antara mereka tidak banyak yang tahu bahaya atau efek samping pencahar untuk diet.

Diet menggunakan pencahar bukanlah solusi menurunkan berat badan. Karena, solusi penurunan berat badan yang terjadi hanya sementara.

Pencahar hanya dapat menguras air di dalam tubuh untuk dikeluarkan, tapi bukan lemak. Meski air keluar, tapi lemak di dalam tubuh tetap tidak berubah.

BACA JUGA:  5 Manfaat Belimbing Wuluh, Salah Satunya Bikin Sukses Diet

Nah, berikut adalah bahaya atau efek samping pencahar yang digunakan untuk diet:

1. Dapat menyebabkan dehidrasi

Fungsi utama pencahar adalah melunakkan feses yang keras sehingga butuh banyak cairan dalam tubuh.

BACA JUGA:  Menjadikan Gandum Sebagai Menu Diet Agar Efektif, Begini Caranya

Ketika feses lunak, cairan akan ikut terbuang. Oleh karena itu, bila jarang minum air putih, maka Anda akan berisiko dehidrasi.

Tanda yang paling mudah dilihat ketika Anda dehidrasi adalah perubahan warna urine menjadi pekat dan keruh serta lebih sedikit.

2. Elektrolit dalam tubuh tidak seimbang

BACA JUGA:  Bisakah Diet dengan Minum Pencahar? Ternyata Hasilnya Mengejutkan

Pencahar juga dapat membuat zat elektrolit tidak seimbang. Elektrolit merupakan zat yang larut dalam air dan membantu sel dan jaringan bekerja dengan normal.

Selain cairan, elektrolit dalam tubuh juga dapat menghilang akibat dari penggunaan pencahar yang tidak tepat.

Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh membuat Anda mengalami kejang, bingung dan koma.

3. Membahayakan tubuh dalam jangka panjang

Jika digunakan dalam jangka panjang, pencahar dapat berbahaya bagi kesehatan. Sangat berisiko jika Anda menggunakan pencahar untuk menurunkan berat badan sementara dengan menggunakan pencahar.

Efek yang ditimbulkan oleh pencahar tidak sebanding dengan turunnya berat badan secara sementara.

Penggunaan pencahar dalam waktu yang panjang dapat menimbulkan kerusakan sistem pencernaan, seperti gangguan pankreas, kerusakan hati dan ginjal, rhabdomylysis atau kerusakan jaringan otot dan pelepasan protein berbahaya ke dalam aliran darah. (Hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN