GenPI.co Banten - Dulu, makanan serba instan seperti frozen food tidak sebegitu populer seperti sekarang. Saking tenarnya, ragam varian makanan instan bisa didapatkan di mana saja.
Tapi, apa dampak dari frozen food ini untuk kesehatan?
Terkait frozen food, para ahli gizi mengungkap sesuatu yang mengejutkan. Mereka berpendapat, proses pembekuan tidak menjamin makanan itu pasti tidak sehat dan sebaliknya pasti sehat.
Gizi pada makanan frozen, bergantung pada bahan baku makanan tersebut.
Sebelum makanan tersedia, bahan makanan selalu melewati proses yang sama, yakni panen, penyortiran, pencucian, hingga pengemasan. Hal inilah yang membuat nilai gizi antara sayuran beku dan segar tidak ada bedanya.
Pembekuan makanan justru membuat kandungan vitamin pada makanan tersebut tetap terjaga. Justru frozen food memiliki kandungan gizi yang lebih banyak dibandingkan makanan yang segar.
Makanan segar memiliki risiko terpapar suhu tinggi, cahaya matahai, air dan berbagai faktor lainnya yang membuat kandungan vitamin rusak.
Pembekuan juga tidam mempengaruhi kandungan kalori total, karbohidrat, protein, serta lemak pada makanan. Meski tekstur makanan beku tidak sebaik makanan segar karena kandungan airnya yang susut.
Meski begitu, bukan berarti mengonsumsi makanan beku setiap hari pasti baik untuk kesehatan. Sebagaimana diketahui bersama jika makanan beku yang ada di pasaran adalah bahan-bahan olahan.
Atau dengan kata lain, makanan beku di swalayan adalah makanan olahan yang disajikan dalam bentuk beku seperti halnya sosis, bakso, atau kentang siap goreng. Makanan beku tersebut bukanlah makanan segar yang dibekukan.
Setelah mengerti perbedaan antara makanan segar yang beku dengan makanan olahan beku, berikut ini dampak negatif dari makanan olahan beku jika dikonsumsi setiap hari:
1. Meningkatkan risiko hipertensi
Kandungan makanan olahan kemasan umumnya mengandung natrium tinggi, begitu juga dengan yang dibekukan.
Contoh makanan beku dengan natrium tinggi adalah lasagna beku. Makanan ini memiliki 900 mg natrium. Padahal mengonsumsi lebih dari 2.300 mg natrium dapat meningkatkan risiko hipertensi.
2. Mengandung banyak zat aditif
Agar bertahan lama, frozen food memiliki banyak kandungan pengawet makanan, MSG dan pemanis buatan. Kandungan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif di kemudian hari.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Makanan olahan frozen food adalah menambah lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung, stroke dan gagal jantung.
4. Menyebabkan kelebihan berat badan
Kalori yang terdapat pada makanan olahan terbilang cukup tinggi. Pengonsumsi makanan olahan cenderung makan dalam jumlah yang besar karena makanan jenis ini umumnya tidak mengenyangkan. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News