GenPI.co Banten - Dua orang pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) Daar El-Qolam di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang diperiksa terkait kasus perkelahian maut yang menewaskan satu santri.
Perkelahian ini menewaskan satu orang santri berinisial BD (15) asal Tanjung Burung, Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Raden Rhomdon Natakusuma mengatakan, pihak yang diperiksa adalah dua orang pengurus ponpes dan lima orang santri.
BACA JUGA: Kronologis Santri Meninggal Karena Berkelahi di Ponpes Tangerang
Pengelola pondok pesantren diperiksa untuk menyelidiki apakah ada indikasi kelalaian sehingga mengakibatkan kejadian tersebut.
“Ya, tentu kami lakukan penyelidikan terkait hal itu. Apakah ada unsur kelalaian dari pengurus ponpes, masih didalami; sementara penyidikan untuk pelaku,” tambahnya, dikutip dari Antara, Jumat (19/8).
BACA JUGA: Tanggul Penahan Longsor di Ponpes Assyizahu Mulai Dibangun
Rhomdon menuturkan, pihaknya juga menahan peleku perkelahian yang menewaskan santri. Pihaknya juga memproses ke tahap berikutnya dan memberikan penanganan khusus terhadap pelaku anak.
“Kami menjaga psikologis karena (terduga pelaku) masih di bawah umur; dan kami juga telah melakukan pendampingan dengan dibantu pihak Bapas dan dinas DP3A," katanya.
BACA JUGA: Tanah Longsor, Satu Bangunan di Ponpes Assayzahu Rusak Parah
Perkelahian antar santri berinisial R (15) dan BD (15) adalah perkelahian satu lawan satu. Berdasarkan hasil penyelidikan dan otopsi, pihak kepolisian menetapkan satu orang tersangka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News