GenPI.co Banten - Berdasarkan data yang dihimpun oleh riset kesehatan daerah (Risda) jumlah balita yang mengalami stunting (kekerdilan) di Kabupaten Lebak mencapai 6.495 atau sekitar 6,38 persen dari total 101.073 anak.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Nurul Isnaeni mengatakan, jumlah tersebut tergolong tinggi.
Nurul mengatakan, guna menekan angka stunting di wilayahnya, pemda melakukan intervensi ibu hamil dan balita penderita kekurangan gizi.
BACA JUGA: Prioritas di Bidang Kesehatan Sukses, Angka Stunting Terendah
Balita yang terindikasi kurang gizi diberikan asupan biskuit, susu dan vitamin A agar pertumbuhannya sehat dan normal.
Tablet tambah darah (TTD) juga diberikan kepada remaja putri dan kepada setiap ibu hamil.
BACA JUGA: DP3AP2KB Bagikan BKB Kit Stunting, Aini: Ibu Punya Peran Sentral
Upaya menekan angka stunting dan kurang gizi selalu melibatkan pihak pemerintah. Baik dari pemenuhan asupan gizi dan juga memberikan sosialisasi terkait kesehatan dan kesehatan anak.
Nurul menuturkan, penentu keberhasilan penanganan stunting dapat dicegah di periode awal kelahiran, yakni pada 1.000 hari pertama, mulai dari kehamilan 275-730 hari kelahiran.
BACA JUGA: Disebut Menurun, Sebegini Jumlah Kasus Stunting di Kota Tangerang
Balita di atas dua tahun diwajibkan mendapat pelayanan posyandu agar tumbuh kembang balita dapat terpantau dan segera ditangani bila ada masalah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News