Hormon adrenalin ini memicu pembuluh darah berkontraksi untuk mengembalikan kembali darah ke kelompok otot utama, termasuk jantung dan paru-paru. Hal ini membuat Anda tetap dapat berlari atau melawan bahaya bahkan dalam kondisi terluka.
Ketika stres, terjadi peningkatan kekuatan dan kinerja yang nyata sehingga kesadaran meningkat di saat penuh tekanan.
2. Hormon kortisol
BACA JUGA: Buang Stres dan Sakit Kulit di Pemandian Air Panas CIsolong
Pada saat stres, tubuh juga melepaskan hormon kortisol atau hormon stres. Produksi hormon ini dikendalikan oleh hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal, kelenjar kombinasi yang sering disebut sebagai sumbu HPA (hipotalamus pituitary adrenal).
Hormon ini mempengaruhi kontrol darah, mengatur metabolisme, membantu mengurangi peradangan dan membantu pembentukan memori.
BACA JUGA: Trauma Masa Kecil Masih Berbekas? Lakukan 9 Cara Ini Agar Sembuh
3. Norepinefrin
Pada saat stres, bersamaan dengan hormon adrenalin, norepinerfrin juga dilepaskan tubuh ketika stres. Pelepasan hormon dilakukan oleh tubuh untuk meningkatkan detak jantung dan pemompaan darah dari jantung.
Fungsi ini juga meningkatkan tekanan darah, membantu memecah lemak, dan meningkatkan kadar gula darah untuk memberikan lebih banyak energi bagi tubuh. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News