GenPI.co Banten - Kebanyakan pasien diabetes takut mengonsumsi ubi jalar karena rasanya yang manis. Tapi, siapa sangka manfaat ubi jalar dapat berguna pada pasien diabetes.
Meski begitu, banyak pasien diabetes khawatir mengonsumsi ubi jalar karena rasanya yang manis. Mereka takut gula darah dapat meningkat karena rasa manis tersebut.
Benarkah rasa manis yang ada pada ubi jalar berbahaya bagi pasien diabetes? Padahal banyak ahli kesehatan menyatakan ubi jalar sebagai manakan yang baik bagi pasien diabetes.
Makanan dengan nama latin Ipomea batatas ini mengandung karbohidrat tinggi dan cukup mengenyangkan apabila dikonsumsi.
Ubi jalar disebut sebagai makanan yang direkomendasikan untuk pasien diabetes. Berikut manfaat ubi jalar bagi pasien diabetes:
Ubi jalar memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi dan kentang.
Satu porsi ubi jalar indeks glikemiknya 63 sedangkan kentang rebus 78. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan gula darah.
Selain itu, ubi jalar cenderung lebih mengenyangkan ketimbang kentang. Oleh karena itu, mengonsumsi ubi jalan akan membuat pasien diabetes lebih cepat kenyang.
Manfaat ubi jalar bagi pasien diabetes adalah meningkatkan sensitivitas insulin.
Dari sekian banyak jenis ubi jalar, ubi yang berwarna ungu memiliki komponen aktif yang tidak ditemukan pada ubi jalar lainnya.
Ubi jalar warna ungu terdapat senyawa antioksidan berupa antosianin dan fenolik yang berpotensi memperbaiki sensitivitas insulin pada pasien diabetes tipe 2.
Hal ini membuat tubuh lebih cepat mengubah glukosa menjadi energi.
Berdasarkan hasil penelitian dari American Diabetes Association menemukan bahwa ekstrak caiapo dari ubi ungu menurunkan kadar gula darah puasa.
Hal ini berhubungan dengan perbaikan nilai hemoglobin A1C (HbA1C) pada darah. Nilai tersebut merupakan tolak ukur jumlah hemoglobin dalam sel darah merah. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News