GenPI.co Banten - Berdasarkan hasil penelitian, stres tidak hanya mengakibatkan orang sehat rawan terkena diabetes. Selain itu, stres menghambat pemulihan diabetes.
Oleh karena itu, agar pengidap diabetes tidak semakin parah, mereka harus mengupayakan agar tidak sampai stres.
Mengapa stres dapat membuat diabetes semakin parah? Simak penjelasan berikut:
Pada orang yang mengidap diabetes tipe 1, stres dapat meningkatkan kadar gula darah (hiperglikemia) dan kadar gula darah rendah (hipoglikemia).
Ketika stres, produksi hormon kortisol dalam tubuh meningkat. Semakin sering stres, dapat mengakibatkan kelelahan adrenal.
Semakin Di sisi lain, peningkatan kortisol dapat menurunkan produksi insulin dalam tubuh.
Kelelahan adrenal mengganggu keseimbangan hormon pengatur kadar gula darah.
Sementara pada penderita diabetes tipe 2, stres dapat meningkatkan hormon kortisol.
Di sisi lain, peningkatan hormon kortisol dapat menghambat pertumbuhan insulin pada tubuh.
Sementara insulin bermanfaat untuk mengubah glukosa ke dalam sel. Hambatan terhadap produksi insulin dapat membuat glukosa di dalam aliran darah meningkat.
Banyak pengidap diabetes mengalami diabetes burnout, atau stres terhadap rutinitas pengobatan diabetes. Sementara stres akan memperparah kondisi tersebut.
Hal ini membuat penderita diabetes menjadi semakin parah dan butuh upaya ekstra untuk membuat kadar gula dalam tubuhnya kembali normal. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News