Ini Risiko Konsumsi Telur Setengah Matang, Ngeri Juga Nih

19 Februari 2022 13:00

GenPI.co Banten - Telur adalah salah satu makanan yang cukup digemari di Indonesia. Bisa dipastikan hampir semua pengonsumsi telur memahami bila telur memiliki protein yang baik untuk tubuh.

Selain memiliki protein yang baik, telur juga mengandung nutrisi penting lain yang terkandung di dalamnya, yakni: vitamin A, kolin, asam lemak omega-3, folat, dan masih banyak lagi.

Cara mengonsumsi telur pun berbeda-beda. Ada sebagian orang yang suka mengonsumsi telur setengah matang dan ada yang suka mengonsumsi telur matang.

BACA JUGA:  Di Usia Pernikahan Ini, Pria dan Wanita Punya Potensi Selingkuh

Lalu, mana yang paling baik dari kedua cara tersebut?

Pada dasarnya telur punya banyak manfaat kesehatan. Tapi, terkadang kebaikan nutrisi telur hilang pada saat memasak.

BACA JUGA:  Jus Seledri Punya Banyak Manfaat, Dapat Kurangi Efek Kemoterapi

Seperti contoh, kandungan lemak di dalam telur semakin bertambah ketika mengolah dengan cara digoreng dengan minyak.

Telur yang mentah memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan telur yang digoreng. Karena, telur menyerap minyak saat digoreng.

BACA JUGA:  Telur Ayam Disebut Lebih Baik dari Telur Puyuh, Simak Fakta Ini

Berdasarkan U. S Department of Agriculture, telur goreng mengandung 90 kalori dan 6,8 gram lemak. Telur mentah mengandung 72 kalori dan lemak 4,8 gram.

Nutrisi lain yang terkandung pada telur mentah dan telur matang juga tidak jauh berbeda.

Telur mengandung 6,3 gram protein dan sekitar 60% protein tersebut ada di bagian putih telur. Telur matang mengandung 5 gram, terdiri dari 1,6 gram lemak dan 210 mg kolestrol.

Jika dilihat dari penyerapannya, telur matang lebih mudah diserap dibandingkan dengan telur mentah. Karena, telur yang telah matang berubah struktur proteinnya.

Hal ini membuat tubuh lebih mudah memanfaatkan dan mencerna protein telur matang ketimbang telur mentah.

Jika dari sisi keamanan, mengonsumsi telur mentah dapat berisiko menelan bakteri salmonella yang dapat membuat keracunan.

Bakteri ini hidup di kulit dan di dalam telur. Cara mengantisipasi bakteri ini adalah dengan memasak telur dengan matang, bukan setengah matang agar bakteri tersebut mati.

Gejala yang timbul dari mengonsumsi telur setengah matang adalah kram perut, diare, mual, demam dan sakit kepala. Gejala ini muncul 6-48 jam setelah Anda makan. Keracunan ini bisa berlangsung selama 3-7 hari. (Hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN