Kisah di Balik Monumen Palagan Lengkong, Begini Kata Sejarawan

Kisah di Balik Monumen Palagan Lengkong, Begini Kata Sejarawan - GenPI.co BANTEN
Cagar Budaya Daan Mogot Palagan Lengkong, saksi perjuangan di masa mempertahankan kemerdekaan. Foto: GenPI.co/Andi Hidayat

Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer, mereka berangkat ke Lengkong. Di depan pintu gerbang markas, tentara Jepang menghentikan pasukan TRI.

"Hanya tiga orang, yakni Mayor Daan Mogat, Mayor Wibowo, dan seorang taruna Akademi Militer Tangerang, yang diizinkan masuk untuk rnengadakan pembicaraan dengan pimpinan Dai-Nippon Bernama Kapten Abe," papar Rusdhy.

Sedangkan Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo, lanjut Rusdhy, ditunjuk untuk memimpin para taruna yang menunggu di luar.

BACA JUGA:  Kasus Obesitas di Tangsel Sudah Mencemaskan, Ini Penyebabnya

Semula proses perlucutan berlangsung lancar. Tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan dan mitraliur dan Jepang merebut kembali senjata mereka yang semula diserahkan.

"Sebanyak 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa itu. Sedangkan 1 taruna lainnya meninggal setelah sempat dirawat dirumah sakit," ungkapnya.

BACA JUGA:  Bandara Halim Ditutup, Susi Air Terbang dari Pondok Cabe Tangsel

Dalam kejadian tersebut, Rusdhy menyebut perwira yang gugur diantaranya Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetapo.

"Peristiwa berdarah itu kemudian dikenal dengan nama Peristiwa  Lengkong," ungkapnya. (*)

BACA JUGA:  Begini Cara Dinkop Kembalikan Kondisi Koperasi di Tangsel

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya