“Berikutnya kami juga menjaga daya beli rumah tangga, melalui perlindungan sosial dan pelatihan pra kerja; serta percepatan pembangunan infrastruktur padat karya,” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, pemulihan ekonomi juga diarahkan pada diversifikasi ekonomi melalui program peningkatan ketahanan pangan, pembangunan rendah karbon, peningkatan pemerataan infrastruktur dan kualitas layanan digital.
Andika menilai, program yang relevan dengan kondisi di Banten adalah peningkatan nilai tambah melalui peningkatan kontribusi industri serta hilirisasi produk pertanian.
BACA JUGA: Diancam Asing, Kadin Lebak: Ekonomi Berbasis Pancasila Itu Perlu
Provinsi Banten, lanjut Andika, memiliki kedua potensi yang menjadi fokus dalam peningkatan nilai tambah baik di sektor pertanian dan juga industri.
Di sektor pertanian, hilirisasi pertanian yang tidak saja ditujukan dalam rangka peningkatan jumlah pangan dan jenis produk pangan, tetapi juga untuk meningkatkan ekonomi perdesaan.
BACA JUGA: Diminta Wagub Bantu UMKM Banten, Ini Jawaban Ketua ICSB
Di bidang industri, Provinsi Banten memiliki 19 kawasan industri yang tersebar di sejumlah kabupaten atau kota di Provinsi Banten.
Sub-Sektor industri yang paling dominan yaitu industri baja dan industri petrokimia, dari industri hulu hingga hilir.
BACA JUGA: Bentuk Perhatian Wagub Banten Pada Atlet Peparnas XVI Papua
"Berdasarkan hal tersebut, Saya optimis Pemerintah Daerah bersama-sama Kadin Provinsi Banten dan seluruh stakeholder pembangunan, ekonomi Banten akan pulih," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News