Harga Beras di Kabupaten Lebak Naik, Omzet Pedagang Turun 30 Persen

Harga Beras di Kabupaten Lebak Naik, Omzet Pedagang Turun 30 Persen - GenPI.co BANTEN
Para pedagang di pasar tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengeluh karena omzetnya turun gara-gara harga beras naik. Foto: Mansur/Antara

GenPI.co Banten - Para pedagang di pasar tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengeluh karena omzetnya turun gara-gara harga beras naik.

Salah satu pedagang yang terimbas ialah H Baden. Dia mengakui omzetnya turun 30 persen setelah harga beras naik.

Baden menuturkan saat ini pasokan beras lokal menurun drastis sehingga harus mendatangkan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

BACA JUGA:  Polda Banten Limpahkan Kasus Repacking Beras Bulog ke Kejaksaan

Para pembeli pun mengeluhkan kenaikan harga beras. Salah satunya ialah Nisa, warga Rangkasbitung.

Dia menjelaskan harga beras merek Cimanuk naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 11 ribu per kilogram.

BACA JUGA:  Produksi Beras di Lebak Ditargetkan Capai 400 Ribu Pada 2023

Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengendalikan harga beras.

"Kami minta harga beras lokal itu, seperti dua bulan lalu Rp 9.000 per kg," kata Nisa, Jumat (19/5).

BACA JUGA:  Jelang Imlek, Bulog Tangerang Pastikan Harga Beras Stabil

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak pun tidak memungkiri harga beras naik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya