
GenPI.co Banten - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyatakan, berdasarkan laporan dari lapangan dan hasil monitoring, dampak La Nina masuk dalam kategori tidak berdampak negatif.
Meski demikian, Agus meminta agar para petani tetap mewaspadai puncak musim hujan sekitar bulan Januari 2022 dan berbagai kemungkinan terkait fenomena tersebut.
Ia menilai, La Nina berdampak baik terhadap tanaman padi karena air di persawahan tersedia, baik untuk untuk percepatan pengolahan maupun tanam padi.
BACA JUGA: Perhatian Dispertan Kabupaten Tangerang Pada Petani Luar Biasa
”Hanya nanti yang harus diantisipasi adalah puncak musim hujan pada bulan Januari,” kata dia, dikutip dari Antara, Sabtu (13/11).
Sementara petani yang tinggal di daerah yang punya potensi banjir diimbau untuk masuk ke dalam Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP).
BACA JUGA: Begini Kesiapan Kabupaten Lebak Antisipasi Fenomena La Nina
Berdasarkan hasil dari penyulihan pertanian melalui BPP, wilayah yang rawan banjir diminta untuk menggunakan benih padi dengan varietas tahan genangan.
Selain itu, kata dia, petani diimbau agar melakukan gotong royong tingkat kelompok tani. Selain itu, petani diharapkan mengoptimalkan hasil Sekolah Lapang Iklim Operasional untuk dapat diterapkan di lapangan.
BACA JUGA: Antisipasi La Nina, Petani Diminta Tanam Varietas Padi Tahan Air
Berdasarkan prakiraan BMKG, La Nina dan puncak musim hujan jatuh pada Januari 2022. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News