
GenPI.co Banten - Nasib malang dialami M Syahrul Wahyudi (19) pria sebatang kara yang setiap harinya menjadi manusia silver di Kota Cilegon.
Pekerjaan menjadi manusia silver telah dijalani M Syahrul sejak tahun 2017 silam. Pekerjaan ini dilakoni untuk bertahan hidup.
Kini pria sebatangkara ini tidak berdaya karena penyakit kulit dan infeksi paru. Bahkan penyakit paru yang dideritanya membuatnya harus dirawat intensif.
BACA JUGA: Dinsos Kota Tangerang Sebarkan 1.000 Paket Sahur ke Korban Banjir
Dan yang paling menyedihkan lagi Syahrul di Kota Cilegon hidup sebatang kara tidak ada satupun family atau sanak saudara.
Pekerja Dinas Sosial Kota Cilegon Rofi Adelia mengatakan, M Syahrul Wahyudi bertahan hidup dengan bergabung di Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) sebagai pengamen dan terkadang menjadi manusia silver.
BACA JUGA: Dinsos Lebak: Dana Bansos Bukan untuk Kebutuhan Sekunder
Di tahun 2018, lanjut dia, M Syahrul sempat pulang bertemu orang tuanya di Tanjung Priok Jakarta Utara.
Namun, karena orang tuanya pindah dan tak ada tetangga yang mengetahui di mana keberadaan orang tuanya.
BACA JUGA: Dinsos Beri Bantuan 200 Kursi Roda, Ini Kriteria Penerimanya
Sementara nenek M Syahrul berada di Jawa dan sudah meninggal dunia. Selain itu, tidak ada keluarga yang dapat dihubungi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News