Ini Kendala Pemkab Serang Targetkan Eliminasi TBC 2025

Ini Kendala Pemkab Serang Targetkan Eliminasi TBC 2025 - GenPI.co BANTEN
Pemkab Serang sewaktu menerima kunjungan dari Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit mewakili Staff Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Foto: Antara.

GenPI.co Banten - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mengklaim Provinsi Banten, terutama Pemkab Serang siap mengeliminasi TBC di tahun 2025.

Target tersebut terbilang lebih cepat lima tahun dibandingkan target Pemerintah Pusat yang mengeliminasi TBC pada tahun 2030.

Hal itu disampaikan Entus Mahmud usai menerima kunjungan kerja Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit mewakili Staff Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Nancy Dian Angraeni beserta rombongan di Aula KH. Syam’un Setda Kabupaten Serang pada Kamis (4/11).  

BACA JUGA:  Keren! Ini Cara Dinkes Kota Tangerang Selesaikan Masalah TBC

”Kabupaten Serang sebagai bagian Provinsi Banten, berkomitmen juga untuk mengeliminasi TBC di tahun 2025, sesuai dengan program Provinsi Banten,” ujar Entus, dikutip Antara.

Menurut Entus, Pemkab Serang telah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) membuat road map tentang upaya eliminasi TBC. Menurut dia, hal tersebut harus dituangkan ke dalam rencana kerja Dinkes dan OPD terkait pada rencana kerja tahun 2022-2025.

BACA JUGA:  Perluas Layanan, Bank Banten Buka KCP di Kramatwatu, Serang

Entus berharap, dengan upaya yang sungguh-sungguh dari seluruh OPD (Organisasi Pemerintah Daerah), stakeholder termasuk partisipasi masyarakat, maka kondisi kesehatan di Kabupaten Serang akan semakin membaik.

Keseriusan Pemkab Serang terkait masalah TBC adalah dengan menginstruksikan Puskesmas untuk memberikan layanan di atas standar. Meski begitu, ia mengaku, jika upayanya terkendala oleh ketidakterbukaan masyarakat yang telah mengidap TBC.

BACA JUGA:  Mantap! 10 Kali WTP, Pemkab Serang Ingin Tiru Kemenkeu

Kendala lainnya, ungkap Entus, adalah ketika pengidap TBC tahu telah terkena, mereka justru malas minum obat yang memakan waktu hingga enam bulan. Sedangkan di sisi lain, pihak puskesmas telah menyediakan obatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya