Dia juga mengatakan, bahwa krisis iklim tersebut mampu memicu terjadinya berbagai macam bencana alam.
Perubahan suhu bumi, lanjut Medrilzam menyebabkan terjadinya hujan lebat dalam intensitas yang tinggi serta kekeringan panjang.
"Ini akan berdampak pada produktivitas sektor terkait, seperti pertanian. Produksi padi bisa menurun. Belum lagi sektor lainnya," ujar Medrilzam dikutip dalam Antara, Kamis (6/1).
BACA JUGA: Hamdalah, Surveilans di Lingkungan Sekolah Hasilnya Negatif
Dari bencana alam tersebut, Medrilzam melanjutkan, diprediksi akan menimbulkan kerugian di sektor pertanian senilai 78 triliun dan sektor kelautan 408 triliun pada tahun 2024.
Lebih lanjut, Medrilzam juga mengatakan bahwa hampir 99 persen bencana alam disebabkan oleh kerusakan iklim.
BACA JUGA: Bea Cukai Musnahkan Barang Sitaan, Pakai Metode Ramah Lingkungan
"hampir 99 persen bencana alam yang terjadi di Indonesia pada 2020 terkait hidrometeorologi atau faktor alam," ujarnya. (*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News