GenPI.co 
GenPI.co Banten - Pegiat Komunitas Akar Tuli Ahmad Fathi Khalidi berfokus untuk memperjuangkan orang yang memiliki disfungsi fisik untuk mendapat hak yang sama dari negara untuk menjalani kehidupan sebagaimana warga biasa.
"Perlakuan dan penerimaan yang mengabaikan anak atau masyarakat difabel akhir-akhir ini harus menjadi cermin bagi bangsa Indonesia khususnya Pemerintah untuk lebih memperhatikan dan memperjuangkan hak masyarakat difabel," kata Ahmad Fathi, dikutip dari Antara, Jumat (10/12).
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Malang itu berharap agar semua pihak dapat menghargai keterbatasan fisik yang dimiliki kaum difabel dan tidak menyamakan sikap dan perilaku seperti pada orang-orang pada umumnya.
BACA JUGA: 7 Masalah Mental ODGJ yang Harus Anda Tahu, Waspadai Nomor 4
Seperti halnya bagi kaum difabel yang mengalami tuna rungu atau tuna wicara, dirinya berharap setiap pihak bisa memahami komunikasi mereka dengan cara yang bisa mereka lakukan.
"Hak bahasa isyarat dan berbicara tanpa paksaan sesuai kenyamanan masing-masing untuk teman-teman tuli. Saya berharap tiap-tiap masyarakat dapat memahami dan tidak berupaya untuk meminta memahami cara komunikasi pada umumnya," ujar Fathi yang juga merupakan cucu Wakil Presiden KH Maruf Amin.
BACA JUGA: Kamu Wajib Tahu, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Buah Markisa
Ia berharap kebijakan bagi kaum difabel dapat diwujudkan dengan memberikan anggaran dan akses yang sama dan merata di seluruh tanah air.
"Pemerintah perlu mengalokasikan dana pendidikan bagi anak tuli/hoh dan difabel lainnya secara khusus dari alokasi 20 persen anggaran pendidikan yang sudah diatur dalam Undang-Undang. Juga mendorong literasi inklusif terhadap difabel di masyarakat, dunia pendidikan maupun dunia kerja," ujarnya. (Ant)
BACA JUGA: Di Usia Pernikahan Ini, Pria dan Wanita Punya Potensi Selingkuh
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
