Selama Ini Kita Salah, Berikut Mitos dan Fakta Tentang Mood

Selama Ini Kita Salah, Berikut Mitos dan Fakta Tentang Mood - GenPI.co BANTEN
Ilustrasi: perempuan yang sedang stres dan banyak pikiran. Foto: genPI.co

GenPI.co Banten - Emosi dan mood adalah dua hal berbeda. Jika emosi merupakan reaksi yang ditunjukkan seseorang pada sesuatu, maka mood atau suasana hati adalah perubahan emosi ketika seseorang kehilangan fokus pada suatu hal. Keduanya juga berkaitan erat dengan masalah kejiwaan seperti gangguan kecemasan atau depresi.

Meski berbeda, emosi dan mood sama-sama tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Berikut fakta dan mitos mengenai emosi, mood, dan penyakit kejiwaan yang memengaruhi keduanya:

Fakta: makanan membantu memperbaiki mood

BACA JUGA:  Masuk Angin Mitos atau Fakta? Ternyata

Benarkah makan cokelat bisa membantu memperbaiki mood buruk? Ya, nasihat orang tentang hal ini memang benar. Makanan bisa memperbaiki bad mood. Pastikan makanan Anda mengandungan folat, antioksidan, probiotik, dan serat.

Anda bisa mendapatkan manfaat ini dari cokelat hitam (dark chocolate), bayam, kangkung, yogurt, ikan, dan juga kacang-kacangan. Misalnya, makanan ini bisa dikonsumsi oleh wanita yang rentan moody karena dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuhnya dan segala gejala PMS yang mengganggu.

BACA JUGA:  Masih Percaya dengan 4 Mitos Tentang Telur, Simak Ulasan Berikut

Mitos: Orang depresi mengalami mood sedih terus-menerus

Depresi timbul karena gejala perasaan sedih dan terpuruk yang terjadi terus menerus. Depresi akan berpengaruh pada emosi dan suasana hati Anda. Akan tetapi, tidak semua orang mengalami hal yang sama karena depresi memiliki banyak wajah yang gejalanya berbeda satu sama lain.

BACA JUGA:  Berikut Fakta Soal Katarsis dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental

Sebagian besar orang cenderung memiliki ciri-ciri lebih mudah marah dan tersinggung saat didiagnosis depresi kronis. Ada yang kehilangan minat atau kesulitan tidur nyenyak. Ada pula yang tampak biasa saja seperti orang sehat. Mereka bisa bekerja, bersekolah, dan bersosialisasi seperti orang kebanyakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya