GenPI.co 
GenPI.co Banten - Prinsip pola makan yang sehat adalah mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang seimbang. Selain itu, menjaga pola makan berarti mengurangi makanan kemasan, olahan dan berpengawet. Pasalnya makanan olahan atau kemasan memiliki kandungan natrium yang tinggi yang berdampak buruk bagi tubuh.
Natrium pada dasarnya adalah mineral yang terdapat dalam berbagai bahan makanan alami maupun olahan. Tetapi, kandungan natrium dalam makanan kemasan biasanya jauh lebih tinggi dibanding makanan alami. Selain itu, penggunaan natrium dalam jumlah besar di makanan kemasan dapat menguatkan rasa makanan.
Tidak hanya pada garam dapur, natrium juga terkandung dalam bahan tambahan pangan lainya, seperti natrium bikarbonat, monosodium glutamat (MSG), natrium benzoat, natrium nitrat, natrium sakarin, dan soda kue.
BACA JUGA: Efek Minum Kopi Tanpa Gula, Ternyata Dahsyat
Beberapa makanan kemasan yang mengandung natrium tinggi adalah mi instan, saus sambal, saus tomat, mayones, daging olahan dan minuman kemasan. Kandungan natrium pada makanan dan minuman tersebut mencapai 100 mg hingga 2300 mg. Sedangkan Kebutuhan natrium orang dewasa di Indonesia menurut angka kecukupan gizi sebesar 1.500 mg.
Dengan begitu, asupan natrium yang berlebihan akan memberikan efek buruk pada tubuh. Saat tubuh kelebihan natrium, ginjal akan kesulitan untuk mengurasnya sehingga garam menumpuk dalam aliran darah.
BACA JUGA: 4 Manfaat Kulit Timun yang Tidak Anda Sadari, Ternyata Dahsyat
Jika kadar garam dalam darah lebih tinggi akan membuat cairan bertambah dan meningkatkan volume darah. Kondisi ini dapat menyebabkan naiknya tekanan darah atau awal hipertensi dan komplikasi lainnya seperti jantung dan stroke. Untuk menghindari hal tersebut, yang didapat dilakukan adalah mengurangi konsumsi natrium dengan diet garam. (hellosehat)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
