Hypersalivation atau ngiler bisa terjadi ketika tidur dalam kondisi miring atau tengkurap. Posisi ini adalah yang paling besar kemungkinannya untuk mulut terbuka. Namun, jika pada posisi terlentang, air liur tidak dapat keluar dari mulut.
3. Sleep apnea
Penderita sleep apnea memiliki kemungkinan yang besar untuk ngiler. Sleep apnea menyebabkan naps terhenti ketika tidur sehingga mengalami penyumbatan pada saluran napas. Inilah yang kemudian membuat penderita sleep apnea ngiler atau mendengkur.
BACA JUGA: Ternyata Tidur Tanpa Bantal Menyehatkan, Nih Manfaatnya
4. Alergi dan infeksi
Hal lain yang bisa memicu ngiler adalah infeksi. Ketika ada infeksi tertentu, maka secara alamiah tubuh menghasilkan air liur lebih besar dibandingkan biasanya untuk mengeluarkan racun.
BACA JUGA: Ini Bahaya Tidur Setelah Makan, Ngeri Juga
Beberapa alergi yang menyebabkan ngiler antara lain: alergi serbuk sari atau bulu mata gatal, flu atau sinusitis, dan juga radang (tenggorokan dan amandel).
5. Efek samping obat-obatan
BACA JUGA: 4 Jenis Gangguan Tidur Lansia, Waspadai Nomor 3
Ngiler juga terjadi karena efek samping dari obat-obatan. Beberapa obat yang dapat menyebabkan air liur meningkat adalah antidepresan, obat alzheimer, dan obat yyasthenia gravis. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News