GenPI.co Banten - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai curah hujan tinggi yang berpotensi bencana.
Sebelumnya, hujan deras juga membuat kawasan permukiman Badui terkena banjir bandang. Banjir ini merobohkan satu jembatan dan merendam sembilan rumah.
“Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama, Senin (12/9).
Peringatan kewaspadaan ini diberikan berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan curah hujan tinggi akan berlangsung hingga 16 September 2022.
Peluang curah hujan ini berpotensi terjadi malam, siang dan sore hari dengan itensitas lebat, sedang dan ringan.
Disebutkan, dengan curah hujan yang cukup tinggi dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir, longsor dan puting beliung.
Curah hujan itu dapat menimbulkan bencana alam, seperti banjir, longsor dan angin puting beliung.
“Kami berharap masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam itu jika hujan lebat di atas tiga jam segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya menjelaskan.
Saat ini BPBD Kabupaten Lebak sedang fokus untuk memberikan bantuan logistik kepada masyarakat Badui yang terkena bencana banjir bandang berupa bahan pokok seperti beras, makanan siap saji, aneka makanan dan tikar.
Selain itu, penyaluran bantuan ini dilakukan untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
“Kami berharap rumah yang rusak akibat banjir itu dapat bantuan untuk diperbaiki kembali, termasuk jembatan gantung,” katanya.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News