GenPI.co Banten - Salah satu makanan yang cukup digemari banyak orang adalah telur setengah matang. Hampir di berbagai restoran telur kebanyakan disajikan setengah matang.
Secara umum telur mengandung nutrisi penting seperti vitamin A, kolin, asam lemak omega-3, folat, dan masih banyak lagi.
Namun, ketika telur dikonsumsi setengah matang, dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Salah satu pertimbangan mengonsumsi telur setengah matang adalah agar nutrisi dalam telur tidak hilang saat proses pemasakan.
Telur yang diolah dengan digoreng dapat meningkatkan kandungan lemak di dalam telur.
Kalori rebus memiliki kalori lebih rendah jika dibandingkan dengan telur goreng. Karena, telur menyerap minyak saat digoreng.
Berdasarkan U. S Department of Agriculture, telur goreng mengandung 90 kalori dan 6,8 gram lemak. Telur mentah mengandung 72 kalori dan lemak 4,8 gram.
Telur mengandung 6,3 gram protein dan sekitar 60 persen protein tersebut ada di bagian putih telur.
Telur matang mengandung lima gram, terdiri dari 1,6 gram lemak dan 210 mg kolestrol.
Jika dilihat dari penyerapannya, telur matang lebih mudah diserap dibandingkan dengan telur mentah. Karena, telur yang telah matang berubah struktur proteinnya.
Oleh karena itu, telur lebih mudah dicerna tubuh saat dikonsumsi dalam kondisi matang.
Selain itu, risiko yang ditimbulkan pada telur setengah matang adalah bakteri yang dapat membuat keracunan.
Bakteri salmonella hidup pada kulit dan di dalam telur. Cara mengantisipasi bakteri ini adalah dengan cara memasaknya dengan matang.
Akibat terkena bakteri salmonella adalah mengalami kram perut, diare, mual, demam dan sakit kepala. Masalah ini muncul setelah 6-48 jam usai makan. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News