GenPI.co Banten - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan sistem deteksi dini tsunami PUMMA yang dipasang di kompleks Gunung Anak Krakatau (GAK) beroperasi dengan baik.
Perangkat Ukur Murah untuk Muka Air Laut (PUMMA) ini dipasang untuk mengantisipasi bahaya tsunami akibat peningkatan aktivitas GAK di Selat Sunda.
Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Ocky Karna Radjasa menjelaskan, teknologi ini digunakan untuk mendeteksi aktivitas gunung, terutama yang berkaitan dengan aktivitas seismik.
“Aktivitas seismik di dasar atau longsoran bawah laut yang direkam oleh sensor tinggi muka air laut,” kata Ocky, dikutip dari Antara, Jumat (13/5).
Data yang dikirim direkam langsung oleh PUMMA dikirim ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui jaringan Global System for Mobile Communications (GSM).
Kelebihan dari teknologi PUMMA atau Inexpensive Device for Sea Level Measurement atau (IDSL) ini dilengkapi dengan CCTV untuk memantau tsunami secara langsung.
Sementara pihak BMKG akan mengeluarkan peringatan dini berdasarkan analisis data pantauan anomali tinggi muka air laut.
Sementara itu, pakar tsunami di BRIN Semeidi Husrin mengatakan, PUMMA dipasang di Selat Sunda untuk memperkuat sistem deteksi dini tsunami di wilayah itu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News