GenPI.co Banten - Pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Lebak merusak 43 rumah warga. Bahkan satu rumah milik salah satu warga, sampai roboh karena bencana ini.
“Rumah yang roboh itu milik Pak Misto, saat ini kondisinya rata dengan tanah,” kata Dayat, salah satu warga di lokasi bencana.
Beruntung pada saat kejadian, Misto sedang berada di rumah orang tuanya sehingga selamat ketika rumahnya roboh hingga rata dengan tanah.
Sebanyak 39 rumah lainnya, kata Dayat, juga rusak parah karena putus penyangga kayu di bagian atas.
Bencana ini membuat warga terpaksa mengungsi di pos yang dibangun oleh warga.
“Kami terpaksa mengungsi bersama warga lainnya karena kawatir roboh,” kata Dayat.
Ketua Relawan Tagena Kabupaten Lebak Iwan Hermansyah mengungkapkan, sebanyak 40 kepala keluarga di Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur terpaksa mengungsi karena rumah mereka tidak memungkinkan untuk ditinggali.
Menurut dia, pos pengungsian yang dibangun oleh relawan Tagana dilengkapi dengan dapur umum untuk memberikan pelayanan dasar kepada korban bencana.
Sementara itu, Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan, pihaknya langsung terjun ke Desa Curug Panjang.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim BPBD, rumah yang kondisinya retak-retak tersebut berada jauh dari sumber air.
Hasil temuan dan observasi dari tim BPBD ini bakal langsung dilaporkan kepada Bupati Lebak untuk diteruskan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News