GenPI.co Banten - Kebiasaan tidur atau merebahkan badan dianggap tidak sopan di berbagai daerah. Kebiasaan tersebut dikaitkan dengan mitos-mitos yang hidup di masyarakat.
Kali ini tidak akan dibahas mengenai benar-salah mitos tersebut, tapi lebih pada dampak tidur setelah makan.
Berikut adalah dampak buruk dari tidur usai makan:
1. Heartburn
Heartburn adalah proses asam lambung naik ke kerongkongan. Ketika sudah demikian akan muncul rasa panas atau nyeri pada ulu hati. Namun, heartburn umumnya dialami oleh penderita obesitas dan penderita gangguan lambung.
Heartburn dapat terjadi karena kondisi perut yang sedang penuh membuat asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan menimbulkan rasa yang tidak nyaman.
2. Stroke
Tidur setelah makan disebut dapat meningkatkan risiko stroke. Meski belum jelas dasar argumen tersebut, namun ada dua teori yang dapat menjelaskan hal tersebut.
Teori pertama memperkirakan hubungan antara tidur setelah makan dan stroke adalah karena menjelang waktu tidur memiliki risiko besar pada naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Teori kedua lebih menekankan pada perubahan kadar gula darah, tekanan darah dan kolestrol terjadi ketika sedang tidur.
3. Berat badan meningkat
Setelah makan, tubuh memerlukan waktu untuk membakar kalori. Jika setelah makan langsung tidur, besar kemungkinan tubuh tak memiliki cukup waktu membakar kalori.
Kalori yang tidak sempat terbakar ini akan menumpuk menjadi timbunan lemak.
4. Mengganggu kualitas tidur
Terganggunya kualitas tidur lebih disebabkan karena makanan berlemak membuat perut menjadi kembung. Rasa sakit inilah yang kemudian dapat mengganggu tidur.
Selain tiu, heartburn juga disebut sebagai salah satu penyebab tidur tidak nyenyak.
Namun dampak yang paling parah dari tidur sehabis makan adalah sleep apnea, yakni terbangun pada saat tidur akibat berhentinya napas selama beberapa saat sehingga otak tidak menerima pasokan oksigen yang cukup. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News