GenPI.co Banten - Orang tua selalu melarang anak-anaknya untuk tidur menjelang magrib. Biasanya, orang yang terbangun sekitar pukul 05.30-19.00 WIB akan merasa linglung atau bingung. Bahkan jika kebiasaan tersebut terus-terusan dilakukan diyakini akan membuat gila.
Larangan tidur menjelang atau saat magrib ini sudah berakar dalam masyarakat Indonesia, utamanya bagi mereka yang kehidupan sehari-harinya sarat dengan ritual adat dan agama. Maghrib atau saat matahari terbenam bahkan dianggap waktu yang sakral karena bergantinya hari dari siang menuju malam.
Sehingga jika Anda tidur pada waktu tersebut, Anda akan lebih mudah dikuasai mahluk jahat yang mulai berkeliaran saat matahari terbenam. Mitos yang beredar di masyarakat tersebut muncul untuk menjelaskan mengapa bangun tidur waktu maghrib bikin pusing dan bingung.
Berikut tiga alasan yang menyebabkan bangun tidur waktu magrib membuat Anda tidak mood:
1. Perubahan jam biologis manusia
Ritme sirkadian atau jam biologis manusia merupakan siklus harian yang dilalui tubuh dalam satu hari. Dimana mengatur fungsi dan organ-organ tubuh secara otomatis berdasarkan siklus yang biasa Anda jalani.
Maka, jika terdapat perubahan dalam jam biologis maka tubuh akan menjadi kaget. Hal ini bisa terjadi karena aktivitas tersebut tidak sesuai dengan kerja organ tubuh Anda.
Tanpa disadari, sore dan petang merupakan waktu terbaik untuk beraktivitas fisik karena kebugaran tubuh Anda sedang pada puncak-puncaknya. Paru-paru bekerja hingga 17,6 persen lebih kuat dari biasanya dan kekuatan otot-otot Anda meningkat enam persen.
Jika Anda pada jam-jam tersebut memaksakan diri untuk beristirahat dan tidur, badan akan sibuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang mendadak ini. Otot yang semula kuat dipaksa untuk melemas tiba-tiba.
Jadi ketika bangun tidur saat gelap antara pukul 17.30-19.00WIB, Anda akan merasakan badan yang pegal-pegal, tidak nyaman, bingung atau mengalami disorientasi waktu. Anda bahkan mengira bahwa hari sudah pagi. Sementara otak secara refleks memaksa pikiran agar terjaga.
2. Perubahan hormon
Produksi berbagai hormon dalam tubuh juga diatur dalam siklus harian jam biologi manusia. Sementara hormon melatonin yang membuat kualitas tidur Anda baik akan diproduksi tubuh sekitar pukul 21.00-06.00WIB. Sedang pada sore atau menjelang gelap hari, tubuh kekurangan hormon tidur tersebut.
Akan tetapi, ketika Anda sudah rebahan dan mengistirahatkan tubuh pada sore hari, maka produksi hormon melatonin pun meningkat. Otak akan mengira Anda tidur lebih cepat dari biasanya akan dipaksa untuk memproduksi hormon seperti ketika malam.
Saat Anda terbangun saat langit gelap, tubuh belum siap dan cukup berenergi untuk beraktivitas kembali karena hormon melatonin masih banyak diproduksi dalam tubuh. Lantaran perubahan tak wajar ini, otak membaca adanya ancaman dan kebutuhan untuk meningkatkan energi yang kemudian memerintahkan produksi adrenalin dan kortisol. Hormon stress tersebut yang membuat Anda merasa cemas dan uring-uringan.
3, Sleep inertia
Sleep inertia merupakan kondisi psikologis dimana Anda merasakan lemas, lelah, pusing, dan uring-uringan ketika bangun tidur. Kondisi tersebut dapat terjadi jika Anda tidur sore lebih dari 20 menit atau terbangun secara tiba-tiba.
Diketahui, tidur yang bukan dilakukan pada malam hari idealnya adalah 20 menit karena Anda tidak benar-benar terlelap dalam tidur yang dalam (tidur tahap REM). Lebih dari itu, Anda akan masuk ke dalam tahap REM.
Maka, jika Anda tidur sore terlalu lama atau terbangun di waktu maghrib, otak akan terkejut karena tiba-tiba bangun dari tahap REM. Kondisi sleep inertia bisa berlangsung cukup lama, yaitu mulai dari setengah jam hingga empat jam. Jadi, usahakan juga untuk bangun sebelum jam 17.00WIB. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News