Botol Air Mineral yang Aman Diisi Ulang Harus Punya Kode Ini

27 November 2021 17:00

GenPI.co Banten - Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) saat ini telah menjelma menjadi gaya hidup. Orang lebih memilih air minum kemasan dibanding air sumur atau PDAM untuk dikonsumsi karena melalui pengolahan pabrik sehingga diklaim lebih higienis.

Namun, tidak sedikit orang yang memanfaatkan botol plastik atau kaca bekas air kemasan untuk dipakai kembali dengan alasan berhemat. Padahal, botol bekas tersebut memiliki sejumlah bahaya bagi kesehatan.

Anda bisa mengetahui kandungan bahan kimia dalam botol plastik dari kode segitiga yang biasanya terdapat pada bagian bawah botol. Jika tertulis kode 1, maka botol air mineral sekali pakai ini terbuat dari plastik PET atau PETE (polyethylene terephthalate).

BACA JUGA:  Ribut dengan Pasangan? Sebaiknya Anda Hindari 5 Hal Ini

Kode botol plastik ini juga bisa Anda temukan di sebelah samping. Botol air kemasan ini biasanya terdapat pada minuman ringan, minuman olahraga, kecap, sambal, selai, dan minyak.

Plastik PET bersifat jernih, kuat, kedap gas dan air, serta aman untuk produk makanan atau minuman. Sementara botol plastik juga bisa mengandung bahan kimia berisiko seperti Bisphenol A (BPA) yang terdapat pada botol plastik dan pelapis kaleng makanan atau susu formula.

BACA JUGA:  Manfaat Biji Kelor yang Jarang Diketahui Orang, Ternyata Mantap!

Plastik dengan kode 3 atau polivinil klorida (PVC) dan kode 7 atau jenis resin plastik lain mungkin mengandung BPA meski tidak semuanya. Belakangan ini penggunaan BPA mulai diperhatikan lagi terkait risikonya terhadap kesehatan manusia.

Guna menghindari kekhawatiran terhadap bahaya botol plastik ini, beberapa produsen mencantumkan label ‘BPA Free alias bebas BPA pada produk mereka. Demikian seperti dikutip dari Mayo Clinic.

BACA JUGA:  Khasiat Luar Biasa Kacang Kedelai, Lebih Sehat dari Daging Merah

Berikut tiga bahaya penggunaan bahan sekali pakai jika dipakai berulang kali bagi kesehatan:

1. Kontaminasi bakteri

Botol minuman kemasan yang hanya boleh dipakai sekali ditandai dengan kode 1 dari plastik PET. Botol ini berisiko terkontaminasi bakteri saat Anda gunakan kembali meski tidak ada kandungan BPA.

Semakin sering digunakan, maka bakteri berisiko besar terus berkembang biak karena sebaran mikroba ke air dalam botol. Dampak bagi kesehatan adalah terjadinya gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, bahkan diare.

2. Gangguan ibu hamil dan janin

Bahaya BPA dalam botol plastik memengaruhi perkembangan otak janin selama dalam kandungan. Meskipun studi tersebut baru sebatas dilakukan terhadap hewan.

Sementara, penelitian tersebut juga menemukan bahwa wanita hamil yang memiliki kadar BPA tinggi dalam urinenya. Sehingga, ibu hamil dengan BPA tinggi berisiko besar melahirkan anak perempuan dengan gangguan perilaku seperti hiperaktif, kecemasan, serta depresi.

3. Risiko kanker payudara

Pemakaian botol plastik berulang-ulang juga bisa menimbulkan bahaya terkait tumor ganas. Dikutip laman BreastCancer.org, BPA merupakan estrogen sintetik lemah yang dapat meniru kerja hormon estrogen dalam tubuh dan menggangu fungsinya.

BPA berperan menghambat atau meningkatkan estrogen dalam tubuh yang memicu perkembangan kanker payudara reseptor hormon positif. Paparan BPA pada wanita erat kaitannya sebagai faktor risiko penyebab kanker payudara.

Lalu, berapa kali idealnya botol air mineral bisa digunakan? Sebenarnya, botol air mineral atau minuman dalam kemasan yang terbuat dari plastik PET hanya bersifat sekali pakai dan harus didaur ulang setelahnya.

Penggunaan lebih dari sekali bisa merusak fisik botol. Selain itu, penggunaan air panas pada botol ini bisa meningkatkan risiko pelepasan zat kimia ke dalam minuman, utamanya saat disimpan di ruangan bersuhu tinggi seperti di dalam mobil.

Anda bisa menggunakan produk food grade dengan kode plastik 2 (HDPE), 4 (LDPE), dan 5 (PP) jika ingin menggunakan botol untuk air minum berulang kali. Botol ini diklaim lebih aman, kuat, dan tahan panas sehingga tidak mencemari air minum Anda.

Sementara itu, Anda bisa menghindari paparan BPA dengan beberapa cara seperti; menggunakan botol minum dengan label ‘BPA Free’ atau bebas BPA, menghindari produk botol minum dengan kode 3 atau 7 yang mungkin mengandung BPA.

Tidak disarankan mengisi dengan air panas karena bisa merusak fisik botol minum dan memungkinkan BPA larut ke dalam air minum. Akan lebih baik jika Anda menggunakan produk alternatif seperti botol minum kaca atau stainless steel untuk minuman panas. (hellosehat) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN