GenPI.co Banten - Indonesia dikenal dengan ragam budaya dan tradisi. Salah satu budaya yang masih lestari hingga hari ini adalah puasa mutih. Puasa ini dikenal di lingkungan penganut kejawen dan praktisi supranatural.
Puasa mutih hampir sama dengan puasa Ramadan yakni tidak makan dan minum. Pembedanya adalah saat berbuka puasa dengan nasi putih dan air putih saja. Biasanya puasa ini dilakukan dengan tujuan atau kepentingan tertentu untuk mendapatkan ilmu gaib, keberhasilan hajat dan lain-lain.
Dilihat dari sesi kesehatan, para peneliti belum bisa benar-benar membuktikan manfaat kesehatan dari puasa mutih. Hanya saja, puasa ini sama dengan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat yang bermanfaat mempercepat proses metabolisme dan menyediakan sumber utama bahan bakar tubuh.
Sementara itu, para peneliti menyebut mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dapat berpotensi dalam menurunkan berat badan pada awal Anda menjalaninya. Diet tinggi karbohidrat rata-rata aman dilakukan dalam kurun waktu yang sebentar.
Namun demikian, ternyata pola makan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan risiko kanker payudara, kanker pancreas, obesitas dan penyakit kronis lainnya. Laporan tersebut disampaikan oleh Journal of the National Cancer Institute terbitan 2002 dari dua studi di Meksiko.
Sementara pada penelitian yang dilakukan tim dari Harvard School of Public Health menunjukkan mengonsumsi nasi putih terlalu banyak berisiko meningkatkan penyakit gula darah tipe 2. Peserta yang makan tiga hingga empat porsi nasi putih perhari dalam mangkuk besar kemungkinan 1,5 kali lei banyak menderita penyakit gula arah dibanding yang mengonsumsi sedikit.
Hal ini wajar karena nasi putih masuk dalam kelompok makanan dengan indeks glikemik tinggi. Nasi putih akan terpecah dengan cepat oleh tubuh sehingga menimbulkan peningkatan gula darah dengan cepat.
Ditambah, karbohidrat sederhana alias karbohidrat kosong pada nasi putih yang terpecah dengan cepat bisa membuat Anda lebih cepat lapar. Sehingga apabila tidak makan lauk apa pun selain nasi, Anda akan cenderung makan nasi putih lebih banyak untuk membuat kenyang.
Kesimpulannya adalah, melakukan puasa mutih tergolong relatif aman untuk dilakukan sesekali. Tetapi Anda tidak disarankan untuk melakukannya lebih dari satu bulan atau bahkan menjadi gaya hidup yang rutin.
Ada baiknya Anda untuk tetap mengonsumsi vitamin atau suplemen mengingat manfaat dan risiko kesehatan dari pola makan tinggi karbo seperti puasa mutih. Beberapa waktu setelah berpuasa, Anda harus menggantinya dengan mengonsumsi sayuran, buah, kacang, daging rendah lemak, dan biji-bijian. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News