Jangan Percaya! Berikut 7 Mitos Sesat Tentang Olahraga

25 November 2021 13:00

GenPI.co Banten - Apabila ingin tubuh sehat dan bugar, Anda disarankan untuk rajin berolahraga rutin lima kali dalam seminggu. Tapi apakah benar jika olahraga yang sehat itu tubuh harus mengeluarkan banyak keringat? Usut punya usut, ternyata hal tersebut adalah mitos kuno yang masih dipercaya hingga sekarang.

Beberapa mitos lainnya selain tentang keringat adalah berolahraga adalah aktivitas fisik yang sia-sia. Bahkan berembus informasi jika olahraga hanya akan membuat Anda cedera. Tentu mitos menyesatkan yang masih dipercaya sebagian masyarakat bisa merugikan diri Anda dan orang lain.

Berikut fakta dan mitos tentang olahraga yang wajib Anda tahu:

BACA JUGA:  Inilah Bagian Tubuh Paling Tersiksa Jika Kurang Minum Air Putih

1. Olahraga harus banyak berkeringat

Banyak orang yang rela berolahraga berlebih hanya karena ingin tubuhnya bermandikan keringat. Orang seperti ini kemungkinan besar merupakan korban mitos semakin banyak keringat saat berolahraga, berat badan yang turun makin banyak.

BACA JUGA:  Minum Air Putih Sebelum Tidur, Berat Badan Merosot Tajam

Faktanya, informasi tersebut hanya mitos semata. Lantaran setiap tubuh orang berbea-beda, Anda bisa menurunkan berat badan tanpa banyak keringat. Sementara bagi lansia dan ibu hamil, terlalu banyak keringat memicu dehidrasi, pusing, dan tekanan darah rendah.

2. Semakin lama berolahraga, semakin baik

BACA JUGA:  Manfaat Jeruk Limau Nggak Main-main, Penyakit Serius Disikat

Olahraga dengan durasi lebih lama tidak menjamin Anda merasakan manfaatnya lebih baik. Hal tersebut diungkapkan pakar fitness dan penulis buku Turn On Your Inner Light: Fitness for Body, Mind, and Soul, Debbie Mandel.

Anda harus melakukan aerobik berintensitas ringan minimal 30 menit selama lima hari perminggu untuk meningkatkan kebugaran dan menurunkan berat badan. Sebaliknya, Anda akan mengalami cedera otot dan persendian ketika berolahraga lebih dari 90 menit, demikian seperti dikutip American College of Sport Medicine.

3. Bersakit-sakit dahulu, senang-senang kemudian

Rasa sakit seperti nyeri dan pegal di sekujur tubuh saat esok hari menjadi pertanda baik karena olahraga yang Anda lakukan berhasil. Faktanya, olahraga yang berkualitas dan ideal justru akan tidak membuat Anda menderita setelah melakukannya. Meski ada sakit, namun akan pulih dengan cepat.

Seorang dokter spesialis tulang belakang dan olahraga dari Hospital for Special Surgery, New York City, Jennifer Solomon, MD, menyebut bahwa  rasa sakit yang Anda rasakan adalah peringatan cedera karena melakukan olahraga berlebihan.

4. Rajin sit up agar perut rata

Salah satu olahraga untuk mengecilkan perut buncit adalah dengan gerakan sit up. Nyatanya efek pembakaran lemak perut melalui gerakan olahraga ini tidak terlalu besar. Sebab, olahraga ini bertujuan membentuk dan meningkatkan massa otot agar lebih kuat.

Terkecuali Olahraga kardio seperti jogging, lompat tali, dan latihan HIIT cardio efektif untuk membakar lemak termasuk tumpukan lemak perut. Anda bisa menggabungkan dengan berbagai gerakan senam perut, seperti cross crunch, side plank, swing kettle pose.

5. Olahraga lari tidak baik untuk lutut

Berlari bisa menyebabkan masalah lutut adalah mitos tentang olahraga yang masih dipercaya sebagian orang. Mitos ini terbantahkan sebuah penelitaian dalam jurnal Human Movement Science bahwa olahraga lari justru bisa meningkatkan massa otot kaki dan kepadatan tulang semakin kuat.

Namun jika Anda mengalami masalah tulang seperti osteoarthritis dan berat badan berlebih (obesitas), sebaiknya tidak berlari secara terus-menerus. Sebelum memulai olahraga lari, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

6. Pagi hari adalah waktu ideal berolahraga

Waktu terbaik melakukan olahraga pada pagi hari mungin ada benarnya karena memiliki manfaat meningkatkan metabolisme tubuh setelah tidur dengan udara segarnya. Namun, American Heart Association menyebut tidak ada waktu yang tepat bagi tubuh Anda untuk berolahraga. Dan kunci untuk mendapatkan manfaat dari aktivitas fisik adalah melakukannya secara konsisten.

7. Satu program olahraga cocok untuk semua orang

Tidak jarang sebagian besar orang akan mengikuti panduan program olahraga dan nutrisi yang diperoleh dari artikel di internet atau majalah kesehatan. Tetapi kenyataannya, tidak semua dari mereka berhasil mengikutinya karena karakteristik dan kebutuhan fisik setiap orang berbeda-beda.

Pertama-tama, yang seharusnya Ana lakukan adalah menilai tingkat kebugaran sebagai tolak ukur kemajuan pascalatihan. Selanjutnya memilih memilih program latihan yang sesuai dan secara perlahan mulai meningkatkannya.

Kemudian jangan terlalu cepat berganti program olahraga jika tidak berhasil. Disarankan Anda mencoba satu program latihan selama empat hingga enam minggu untuk mengetahui berhasil tidaknya latihan. Jika berhasil, tingkatkan. Apabila gagal, beralihkah ke program lain. (hellosehat) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN