GenPI.co Banten - Siapa yang tidak mengenal tahu goreng? Street food ini sangat populer karena rasanya yang nikmat dan gurih namun murah meriah. Tetapi, benarkah tahu goreng memiliki dampak buruk bagi kesehatan?
Tahu goreng berasal dari bahan utama tahu, sebuah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai. Selain rendah kalori, tahu juga bebas kolesterol, tinggi protein, dan kaya mineral. Tah heran, tahu sangat cocok dikonsumsi orang yang menurunkan berat badan.
Tiga tahu mentah berukuran kecil atau setara seratus gram hanya memiliki 80 kalori. Dimana kalori tersebut berasal dari kandungan protein sebanyak 10,9 gram, lemak 4,7 gram, dan karbohidrat yang tidak sampai satu gram.
Kandungan gizi tahu yang digoreng proteinnya semakin rendah dibaning tahu mentah. Yang justru meningkat adalah lemak yang hampir dua kali lipat karena minyak. Penambahan tepung terigu dan gula juga akan meningkatkan karbohidrat.
Berikut beberapa dampak sering makan gorengan bagi tubuh:
Berat badan bertambah
Mengonsumsi tahu goreng dan jenis-jenis gorengan lainnya berisiko menaikkan berat badan. Kalori tahu goreng juga sangat tinggi karena banyaknya minyak yang diserap saat proses penggorengan di dalam wajan.
Tingkatkan risiko obesitas
Sering makan tahu goreng bisa menyebabkan obesitas karena kalorinya yang tinggi. Obesitas terjadi karena terjadi penambahan lemak perat akibat makanan yang tinggi lemak trans. Lemak ini timbul karena suhu panas minyak saat menggoren tahu.
Meningkatkan risiko penyakit kronis
Tidak hanya menambah asupan kalori, makan tahu goreng bisa meningkatkan tekanan darah dan kolesterol hingga berisiko terkena penyakit jantung. Mengonsumsi gorengan juga bisa meningkatkan risiko diabetes karena penumpukan lemak berlebih dalam sel otot.
Pilihan terbaik menghidari dampak buruk gorengan bagi tubuh adalah dengan berhenti mengonsumsinya. Jika tidak, Anda bisa membatasi porsinya. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News