GenPI.co Banten - Pernahkah Anda melihat iklan pasta gigi yang mengandung fluoride di televisi? Ya, kandungan utama fluoride adalah melapisi gigi untuk mencegah gigi berlubang. Tapi pernahkah Anda mendengar fluoride juga ada dalam air minum kemasan?
Diketahui, fluoride (fluorida/fluor) merupakan jenis mineral yang mudah ditemukan di alam bebas. Mineral berbentuk gas, cairan, atau zat padat ini bisa berikatan dengan unsur kimia lain sehingga membentuk natrium fluorida, hidrogen fluorida, gas fluor, dan banyak lagi.
Umumnya, fluoride tidak berwarna atau berwarna putih. Mineral ini akan larut saat bertemu air. Minuman kemasan pun ternyata juga mengandung flourie, baik ditambah dengan sengaja melalui proses produksi atau alami, seperti air tanah yang melewati pegunungan.
Setelah dikonsumsi, nyaris seluruh fluor akan diserap oleh organ pencernaa yang masuk ke aliran darah lalu disimpan dalam tulang atau gigi. Bersama mineral lain, fluor membantu menguatkan struktur tulang serta gigi agar tetap kokoh, lho.
Flouride sebenarnya termasuk jenis mineral penting bagi tubuh. Minum air yang menganung fluoride pada air kemasan atau menggunakan pasta untuk sikat gigi mampu mencegah karang dan lubang pada gigi.
Bahkan, Departemen Kesehatan AS menganjurkan penambahan fluoride ke dalam air minum kemasan untuk alasan kesehatan. Kebijakan tersebut membuahkan hasil. Kasus karies gigi terus mengalami penurunan selama 70 tahun terakhir setelah program ini berjalan.
Sementara itu di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyebut kebutuhan fluoride untuk laki-laki dewasa yakni empat miligram per hari, sedang perempuan tiga miligram per hari. Jika dikonumsi secara berlebih akan menimbulkan efek negatif. Artinya, dosis sejumlah 0,7 miligram per liter sudah cukup memberikan efek yang baik bagi tulang dan gigi.
Berikut efek mengonsumsi fluoride berlebihan bagi tubuh:
1. Fluorosis gigi
Fluorosis gigi atau kelainan struktur email gigi yang disebabkan asupan fluor berlebih selama delapan tahun pertama kehidupan. Kondisi ini terjadi bila fluoride dalam air mencapai 1,5 hingga dua miligram per liter. Tergantung seberapa banyak Anda meminum air kemasan.
2. Hambat perkembangan otak anak
Minum air yang mengandung fluoride 2,5 sampai empat miligram per liter akan menurunkan IQ pada anak. Penelitian tersebut dirilis para peneliti di Tiongkok. IQ mereka rata-rata lebih rendah 0,45 poin dari anak yang meminum air dengan kandungan fluorida lebih sedikit.
3. Memengaruhi sistem hormone
Mengonsumsi fluoride dalam dosis berlebih bisa menurunkan hormon tiroid, meningkatkan hormon paratiroid dan kalsitonin. Serta mengganggu kerja insulin dalam mengontrol gula darah. Dampak ketidakseimbangan ini menjalar pada sistem tubuh lainnya.
4. Gangguan reproduksi
Fluoride dalam kadar terlalu tinggi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan sistem reproduksi. Laporan ini disampaikan usai melakukan uji pada hewan. Namun, sejauh ini untuk efek bagi manusia masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
5. Gangguan organ
Uji penelitian yang dilakukan pada hewan menyimpulkan bahwa asupan fluorida melebihi empat miligram per liter menyebabkan iritasi organ pencernaan, merusak hati serta ginjal. Sementara pada manusia, kadar fluorida tinggi tidak dianjurkan bagi penderita penyakit ginjal.
Lalu apakah air minum kemasan dengan fluoride aman dikonsumsi? Badan kesehatan dunia WHO sudah menetapkan standar kandungan fluoride dalam air kemasan. Flouride pada air direkomendasikan tidak boleh melebihi 1,5 miligram per liter. Kandungan melebihi standar ini dapat menyebabkan fluorosis gigi atau bahkan fluorosis tulang.
Sementara itu, Indonesia menerapkan standar yang sama dan diperkuat melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Air minum berfluoride tetap aman untuk dikonsumsi. Air kemasan yang memenuhi standar ini biasanya memiliki label dan nomor SNI. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News