Ini yang Akan Kamu Hadapi Jika Sering Makan Tempe Mentah

22 November 2021 02:00

GenPI.co Banten - Tempe merupakan makanan yang murah meriah namun sangat kaya gizi. Biasanya tempe akan dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Ada juga yang memakan mentah-mentah karena kandungan bakteri baik untuk kesehatan. Benarkah demikian?

Pada umumnya, tempe merupakan produk olahan kedelai yang melewati proses fermentasi dengan bakteri baik, yakni Rhizopus oligosporus. Lantaran tidak melalui proses pemanasan, tempe mentah dipercaya memiliki kandungan probiotik yang lebih melimpah dibandingkan tempe yang telah dimasak.

Hal tersebut seakan dibenarkan oleh sebuah penelitian dari Biotechnology Research International. Mereka menemukan bahwa probiotik atau bakteri baik pada tempe akan mati pada suhu masak di atas 80 derajat celcius. Namun, tempe yang tidak matang memiliki bahaya yang lebih besar daripada manfaatnya

BACA JUGA:  Khasiat Sarang Madu Luar Biasa, Banyak Penyakit Serius Dilibas

Sebagian besar produksi tempe di sekitar kita berasal dari industri rumahan. Tempe mentah justru mengancam kesehatan karena higienitas produksi diragukan. Maka dari itu, klaim bahwa tempe mentah baik untuk kesehatan tidak sepenuhnya benar.

Berikut bahaya mengonsumsi tempe mentah bagi kesehatan

BACA JUGA:  Khasiat Luar Biasa Kacang Kedelai, Lebih Sehat dari Daging Merah

Menyebabkan aflatoksikosis

Bicara kebersihan dan higienitas, makanan apapun ketika dimakan dengan kondisi mentah atau belum matang akan meningkatkan risiko keracunan. Sebuah penelitian dari Georg-August-University Göttingen menyebut, produsen tempe yang tidak higienis biasanya menggunakan ragi tempe yang sudah terkontaminasi jamur.

BACA JUGA:  Wow, Siapa Sangka Es Punya Manfaat Kecantikan yang Luar Biasa

Jamur yang dimaksud adalah Fusarium spp. and Aspergillus flavus. Kedua jamur tersebut menghasilkan senyawa berbahaya, yaitu aflatoksin. Gejala yang akan dirasakan saat Anda menelan senyawa tersebut seperti mual dan muntah, kulit gatal, sakit perut, kulit dan mata berwarna kuning, dan pendarahan.

Memicu salmonellosis

Bahaya lain mengonsumsi tempe mentah adalah meningkatkan risiko gangguan saluran pencernaan seperti salmonellosis (infeksi bakteri Salmonella). Bahkan mengolah tempe mentah dan sayur secara bersamaan dapat memicu kontaminasi silang dari tempe ke sayur.

Jadi, usahakan untuk memasak terlebih dahulu tempe sebelum dikondumsi. Bisa dengan cara digoreng atau sebagai campuran sayuran seperti tumis-tumisan.

Meningkatkan risiko kanker hati

Jika Anda ngeyel tetap ingin mengonsumsi tempe mentah demi dandungan probiotik yang melimpah, maka jangan kaget Anda tiba-tiba terserang kanker hati. Tercatat sebanyak 20 persen pada tahun 1991, penderita kanker hati tanpa riwayat virus hepatitis B atau hepatitis C di Indonesia muncul karena nekat mengonsumsi tempe yang mengandung aflatoksin.

Meski biasanya masyarakat Indonesia lebih populer dengan tempe goreng, namun pilihan terbaik untuk menikmati tempe adalah dengan mengukus, merebus, dan memanggangnya. Proses mengukus dan merebus tempe bisa Anda lakukan lebih kurang 15 menit sebelum benar-benar bisa dikonsumsi.

Sementara diperlukan waktu 20-25 menit untuk memasak tempe. Dan ciri-ciri tempe yang sudah matang saat dipanggang adalah renyah di luar dan empuk di dalam. Jika ngotot menginginkan kadar probiotik pada tempe mentah, Anda bisa mengonsumsi yoghurt dan kombucha sebagai opsinya. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN