GenPI.co Banten - Pernahkan Anda mendengar kata gaslighting? Secara umum gaslighting adalah bentuk manipulasi yang terjadi dalam sebuah hubungan yang tidak sehat. Sementara Istilah tersebut berasal dari sebuah drama lawas berjudul Gaslight.
Gaslighting juga bisa diartikan sebuah bentuk pelecehan emosional. Dimana korban akan mempertanyakan dirinya sendiri, naluri, dan kewarasannya dan memberikan pelaku kekuatan dan kontrol untuk mengendalikannya.
Pola yang dilakukan pelaku adalah membuat korban merasa bersalah dengan cara bersikap defensif (menolak kenyataan), memanipulasi, menyepelekan, dan mencurigai korbannya. Saat korban menyadari dan mengetahui ‘sesuatu’, maka pelaku akan menyangkal dan balik menyalahkan.
Peristiwa ini bisa terjadi antara atasan dengan bawahan, orang dua dan anak, antarteman, dan umum ditemukan dalam hubungan romantis. Berikut perilaku yang sering dikaitkan dengan gaslighting:
Menunda
Orang akan menolak mentah-mentak untuk mendengarkan Anda atau berpura-pura tidak memahami apa yang dibicarakan.
Menolak
Orang akan mempertanyakan tentang ingatan Anda di kepala. Bahkan jika Anda yakin dan tahu apa yang terjadi.
Mengalihkan pembicaraan
Orang tidak akan mengacuhkan Anda. Bahkan mengakhiri pembicaraan dengan mendiamkan Anda.
Menyepelekan
Orang akan mencoba membuat Anda merasa tidak berdaya, rendah, dan menyebut Anda terlalu sensitif.
Berikut ini tanda bahaya pasangan manipulatif yang perlu diwaspadai:
Bingung dan kacau
Pasangan positif melakukan gaslighting saat Anda sering direndahkan olehnya. Pasangan akan memelintirkan fakta sehingga Anda tampak tidak rasional dan masuk akal. Hal ini akan menyebabkan Anda merasa bingung dan kehilangan akal sehat. Ya, gaslighting akan menghapus kemampuan Anda untuk berpikir rasional dan kritis di hampir setiap situasi.
Membenarkan tuduhan pasangan
Pasangan akan menuduh Anda bertindak terlalu emosional, berlebihan, dan sensitif saat mengkritik perilaku atau sesuatu yang ia lakukan. Akhirnya Anda justru malah percaya dan membenarkan tuduhan dari pasangan.
Meragukan diri sendiri
Anda mempercayai persepsi realita pasangan daripada keyakinan dirinya sendiri. Psikoterapis berlisensi, Dr. Robin Stern Ph.D mengatakan bahwa pihak yang berada dalam posisi lebih tinggi berupaya untuk membentuk realita dari pihak yang lebih lemah. Korban berada dalam posisi rentan untuk memungkinkan manipulasi itu terjadi dan menghapus logikanya.
Selalu meminta maaf meski tidak salah
Anda selalu mengakhiri argumen dan pertengkaran dengan meminta maaf meskipun sudah bersikeras membela diri dan memberikan fakta-fakta yang ada. Pasangan yang melakukan gaslighting akan terus mencari cara untuk menunjuk jari dan menjadikan Anda sebagai kambing hitam.
Anda sering berdalih
Pertanda gaslighting yang paling jelas dan umum adalah ketika teman atau keluarga dekat mulai meragukan perilaku dan niat baik pasangan Anda. Rata-rata pihak luar selalu akan lebih cepat menyadari tanda-tanda pelecehan.
Anda yang menjadi korban malah terus berdalih seakan membela pasangan yang menjadi pelaku gaslighting. Termasuk rela berbohong kepada mereka untuk menghindari terus-menerus mengklarifikasi setiap perbuatannya.
Selalu waspada tinggi dan memprediksi segalanya
Anda akan terus menerus waspada terhadap sesuatu yang pasti akan terjadi saat terjebak pada hubungan abusive emosional. Anda mungkin tidak akan pernah tahu kapan pasangan akan menyuguhi tuduhan terbaru.
Apabila merasa menjadi korban gaslighting atau bentuk lain dari pelecehan emosional maupun fisik, Anda bisa menghubungi hotline pengaduan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) di +62-21-3903963. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News