GenPI.co Banten - Telinga berdenging dan terasa pengang saat bepergian dengan pesawat memang tidak menyenangkan.
Kondisi tersebut disebabkan oleh tekanan udara atau barotrauma.
Jadi, tuba eustachius di dalam telinga akan mengatur keseimbangan tekanan udara di telinga dalam dan luar.
Saat pesawat lepas landas hingga menukik naik, tekanan udara di telinga dalam akan cepat melebihi tekanan di telinga luar.
Kemudian membran timpani atau gendang telinga akan membengkak.
Meskipun kasus sakit telinga tersebut tidak berbahaya, namun akan membuat perjalanan menjadi sedikit tidak nyaman.
Namun, jarang terjadi kasus perubahan tekanan udara yang sangat tinggi.
Jika itu terjadi, maka dapat menyebabkan sakit telinga parah hingga kehilangan pendengaran akibat pecahnya gendang telinga.
Untuk itu, ada sejumlah trik untuk mengatasi sakit telinga saat naik pesawat.
Cobalah untuk menutup mulut dan cubit cuping hidung dengan jari telunjuk dan ibu jari.
Kemudian, denguskan udara dengan kuat melalui hidung.
Cara ini dapat membantu membuka tuba eustachius yang tersumbat.
Sehingga, tekanan udara di dalam telinga bisa stabil lagi.
Lakukan hal tersebut hingga berkali-kali hingga kamu nyaman.
Namun, kamu jangan melakukan hal itu saat sedang pilek atau flu.
Pasalnya, cara tersebut bisa mendorong kuman masuk ke telinga dalam.
Bisa juga dengan cara menutup mulut dan cubit hidung lalu telan ludah beberapa kali hingga telinga membaik.
Cara ini dilakukan agar otot-otot yang membuka tabung eustachius aktif.
Gerakan menguap juga dapat dilakukan ketika pesawat hendak lepas landas atau mendarat.
Kamu juga dapat mengunyah permen karet selama penerbangan.
Lakukan saat lepas landas dan sebelum pesawat mulai turun.
Namun, cara ini hanya dapat dilakukan oleh orang dewasa dan anak usia 3 tahun ke atas. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News