Berikut Fakta Soal Katarsis dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental

15 November 2021 06:00

GenPI.co Banten - Setiap orang pasti mendambakan hari-hari yang indah, bahagia, dan selalu. Namun bagaimana jika Anda mengalami perasaan kecewa dan stres, mungkin karena pekerjaan atau asmara Anda? Pada kondisi inilah proses katarsis (katharsis) dalam diri akan terjadi.

Apa sih katarsis? Dalam bahasa Yunani, ‘katharsis’ berarti adalah ‘pemurnian’ atau ‘pembersihan’. Istilah ini banyak digunakan dalam dunia literasi. Jadi, secara sederhana bisa diartikan bahwa katarsis adalah pelepasan emosional.

Pada teori psikoanalitik, pelepasan emosi ini terkait dengan kebutuhan seseorang untuk meredakan konflik yang dihadapi. Misalnya, Anda mengalami stres karena bertengkar dengan pasangan sehingga menyebabkan perasaan Anda frustasi dan tegang. Daripada melampiaskan dengan cara tidak sehat, lebih baik Anda melepaskan emosi dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat.

BACA JUGA:  4 Ciri Tebar Pesona yang Bisa Dianggap Selingkuh

Istilah katharsis populer sejak zaman Yunani kuno. Kawan dari Bapak Psikoanalisis, Sigmund Freud, Josef Breuer, menjadi orang pertama yang menggunakan istilah katarsis. Ia mengembangkan istilah ini dalam teknik terapeutik untuk mengobati histeria. Histeria adalah kondisi emosional berlebihan yang dapat membuat seseorang mengalami halusinasi, kehilangan sensasi, kecemasan, dan perilaku yang sangat emosional.

Ahli kesehatan sempat menganggap histeria sebagai bagian dari DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), panduan untuk mendiagnosis penyakit mental. Namun pada tahun 1980-an histeria dihapus dari DSM dan masuk dalam kategori gejala dari gangguan disosiatif.

BACA JUGA:  Diselingkuhi Pasangan? Lakukan 4 Hal Ini Agar Lepas dari Trauma

Pada pengobatan terapi katarsis, pasien yang mengalami pengalaman traumatis akan berada di bawah hipnosis. Terapis akan meminta pasien untuk mengekspresikan perasaan yang terpendam sehingga akan mengalami kelegaan dari perasaan yang membebani. Pada orang yang mengalami gangguan kecemasan, terapi ini membantu pasien untuk belajar melepaskan diri dari rasa cemas berlebih

Katarsis tidak hanya diterapkan di dunia medis, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di sini katarsis adalah membantu seseorang mendapatkan rasa damai dan ketenangan, serta melewati peristiwa buruk dan menyedihkan. Berikut ini contoh penerapan katarsis dalam kehidupan sehari-hari:

BACA JUGA:  Wajib Tahu, Inilah 3 Fungsi Hormon Stres dalam Tubuh Anda

Curhat dengan teman

Anda pasti membutuhkan seseorang untuk mendengarkan keluh-kesah ketika dilanda stres dan frustasi. Anda akan mencurahkan segala isi hati Anda pada pasangan, teman atau orang yang bisa dipercaya agar membuat hati lega.

Jangan pernah ragu meminta bantuan pada psikolog jika Anda sudah melakukan ini namun belum menemukan jalan keluar. Psikolog akan mengajari Anda menghadapi masalah dengan kemampuan dan pengalamannya.

Melakukan aktivitas seni

Banyak orang memilih untuk mendengarkan music ketimbang menangis atau membanting barang saat mengalami kesedihan, kesal atau stress. Selain mendengarkan musik, proses katarsis juga bisa dilakukan dengan bernyanyi, melukis, mewarnai, atau membuat kesenian lainnya. Penerapan konsep disebut sebagai terapi seni bagi orang yang mengalami masalah kejiwaan umum.

Berolahraga atau bersih-bersih rumah

Proses katarsis terbaik untuk melepaskan diri dari stress, sedih atau kecewa adalah dengan membebaskan pikiran Anda dari hal tersebut. Kondisi ini bisa saja akan memburuk jika Anda terus memikirkannya. Maka Anda bisa mencoba melakukan olahraga atau bersih-bersih rumah.

Kegiatan olahraga dan membersihkan rumah dapat membuat Anda kembali bahagia dengan memicu produksi endorfin. Kedua aktifitas itu bisa membantu perasaan Anda jadi lebih baik. (hellosehat) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN