Doyan Mi Instan? 5 Penyakit Ini Siap Mengintaimu

13 November 2021 13:00

GenPI.co Banten - Mi instan menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia, utamanya anak-anak kos di kota perantauan. Selain harganya yang murah, enak, sekaligus menyenyangkan, penyajiannya juga sangat sederhana karena cukup hanya menambahkan air panas dan bumbu.

Namun sadarkah jika keseringan mengonsumi mi instan akan merugikan diri Anda? Mi instan diketahui masuk dalam kategori makanan yang telah diproses. Yakni mulai dari proses pendinginan, pemasakan, pemanasan, dan pengeringan.

Proses tersebut umumnya akan dilakukan penambahan garam, gula dan lemak untuk rasa yang lebih nikmat. Sekaligus membuat awet sehingga dapat disimpan dalam tempo waktu lama.

BACA JUGA:  Berikut 4 Penyebab Pasangan Sering Marah, Nomor 4 Paling Bahaya

Misalnya saja dengan penambahan gula akan membuat lemak yang terkandung dalam makanan yang diproses dapat meningkat. Hal ini membuat kandungan nitrisi di dalamnya menjadi sedikit. Jika dikonsumsi terlalu sering, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan Anda karena banyaknya proses kimia di dalamnya.

Berikut ulasan lengkap bahaya bagi tubuh jika sering mengonsumsi mi Instan

BACA JUGA:  Wah, Ternyata Ini Bahaya Makanan Kemasan

1. Diabetes

Tahukan Anda, mi instan yang mungkin dikonsumsi selama ini terbuat dari maida yang merupakan bahan tambahan kaya rasa namun tidak memiliki kandungan nutrisi apapun. Maida berbentuk tepung terigu yang sudah mengalami proses penggilingan, penghalusan, dan pemutihan.

BACA JUGA:  Pahami Ini! Bahaya Kencanduan Menonton Film, Bisa Gawat

2. Liver

Mi instan yang mengandung pengawet dan zat adiktif lainnya akan membahayakan diri Anda jika terlalu banyak dikonsumsi. Organ hati atau liver akan ditekan dan bekerja lebih keras karena sulitnya mengurai zat-zat asing tersebut.

Lama-lama, organ hati bisa kerepotan lalu menimbun lemak berlebih dalam selnya sendiri dan menimbulkan risiko kerusakan pada liver. Fungsi hati yang terganggu juga menyebabkan retensi air serta pembengkakan.

3. Obesitas

Terlalu sering makan mi instan juga akan menyebabkan tubuh Anda obesitas atau gendut berlebih. Bagaimana tidak, satu bungkus mi instan rata-rata mengandung 14 gram lemak jenuh yang sama dengan memakan 40 persen dari kebutuhan harian Anda. Meski memiliki kalori tinggi dan mengenyangkan, namun miskin nilai gizi.

4. Sindrom metabolik

Peningkatan mengonsumsi mi instan berkaitan erat dengan risiko sindrom metabolik. Diduga, sindrom ini muncul karena tingginya kandungan sodium dan lemak jenuh tidak sehat yang terdapat pada mie instan.

Penelitian dari Korea Selatan tersebut dirilis setelah melakukan pengamatan terhadap lebih dari 3 ribu mahasiswa berusia 18-29 tahun. Hasilnya, peserta yang makan mi instan tiga kali atau lebih dalam sepekan memiliki tekanan darah dan glukosa darah lebih tinggi dibandingkan peserta yang hanya makan sekali dalam sebulan.

Maida juga memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga dapat memicu peningkatan gula darah Anda. Saat tubuh menelan maida, pankreas akan melepaskan insulin dengan segera untuk mencernanya dimana seharusnya perlu waktu. Kondisi inilah yang memicu pembengkakan hingga berpotensi terkena penyakit diabetes tipe 2.

5. Gangguan pencernaan

Mi instan dibuat melalui proses pengolahan yang panjang. Pada saat pengawetan, mi akan ditambahkan tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ), sebuah zat pengawet berbahan dasar minyak seperti yang banyak ditemukan dalam produk pestisida.

Tubuh memerlukan waktu yang sangat lama untuk mencerna pengawet tersebut. Durasi dua jam pun perut belum juga mampu mengurai TBHQ sehingga hal ini dapat mengganggu jalannya pencernaan. Kemampuan perut mencerna nutrisi kamana lain juga ikut terganggu.

Lalu, bagaimana cara mengatasi bahaya mi instan yang mengintai? Sebenarnya mengonsumsi in instan boleh asalkan tidak setiap hari. Sekarang juga banyak dijumpai mi instan yang telah difortifikasi, atau ditambahkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Bisa juga ditambahi sayur-sayuran hijau dan telur untuk menambah nilai gizi. (hellosehat) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN