GenPI.co Banten - Jika seseorang terkena gagal ginjal biasanya akan melakukan cuci darah.
Cuci darah atau dialisis merupakan proses untuk membuang limbah berbahaya di dalam tubuh.
Setidaknya ada 2 jenis utama dialisis, yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal.
Pada hemodialisis, darah bakal diedarkan lewat mesin untuk dibersihkan.
Sedangkan dialisis peritoneal yaitu cuci darah yang dibantu dengan membran peritoneal di perut untuk menyaring darah.
Kedua prosedur itu digunakan untuk pasien gagal ginjal kronis atau saat fungsi ginjal turun di bawah batas normal.
Nah, prosedur cuci darah dapat mengganti fungsi ginjal yang tak lagi berfungsi.
Kamu harus paham jika melakukan cuci darah tidak bisa menyembuhkan penyakit ginjal.
Karena itu, juga diperlukan pengobatan dari dokter untuk mengatasi sakit ginjal.
Selain itu, kamu akan menjalani cuci darah selama sisa hidup, kecuali kamu menjalani transplantasi ginjal.
Lalu bagaimana prosedurnya?
Awalnya dokter akan memeriksa kamu terlebih dahulu.
Setelah itu, berat badan kamu akan ditimbang untuk menentukan seberapa cairan yang diambil dari darah kamu.
Biasanya ada dua faktor yang menjadi tolak ukurnya, yaitu kadar kreatinin dan kadar urea pada darah.
Jika keduanya di atas kadar normal, dokter bakal merekomendasikan untuk cuci darah. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News