GenPI.co Banten - Ratusan anak di Indonesia mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal atau acute kidney injury (AKI) dalam waktu 2 bulan terakhir.
Meski demikian, orang tua diminta untuk tidak panik dan tetap tenang dalam menyikapi kasus tersebut.
Orang tua juga harus waspada terhadap gejala dari gagal ginjal akut, berikut ini.
Umumnya gejala gagal ginjal akut pada anak cenderung sama dengan penyakit ginjal lain.
Gejala gagal ginjal akut pada anak biasanya diawali dengan penurunan produksi urine.
Hal itu disampaikan dr. Henny Adriani, Sp.A (K) melansir kanal YouTube IDAI TV, Jumat (21/10).
Juru bicara Kemenkes RI, dr. M. Syahril juga menyebutkan pernyataan yang senada.
Dirinya menyebut jika gejala yang khas pada kasus gagal ginjal akut pada anak berupa menurunnya volume urine secara tiba-tiba.
Frekuensi anak untuk buang air kecil biasanya terjadi 6-8 kali sehari.
Anak akan mulai berkurang buang air kecilnya 6-7 kali sehari saat mulai tumbuh besar.
Selain itu, orang tua juga perlu waspada terhadap gejala seperti demam, diare, batuk atau pilek, mual dan muntah.
Pada kondisi yang lebih parah, anak akan mengalami dehidrasi, badan membengkak, napas cepat dan dalam, terjadi gangguan elektrolit, kejang, dan mengalami tekanan darah tinggi alias hipertensi.
Jika si Kecil mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera membawanya untuk diperiksa ke rumah sakit terdekat.
Pasien tersebut akan dirawat di ruang High Care Unit (HCU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU) jika terindikasi positif gagal ginjal akut.
Pihak rumah sakit akan memberikan obat sembari memonitoring volume balance cairan dan diuresis selama perawatan.
Kesadaran pasien, napas kussmaul, tekanan darah, serta pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam akan terus dipantau. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News