GenPI.co Banten - Memiliki pasangan yang hobi minum-minuman beralkohol hingga mabuk akan membuat Anda kerepotan. Anda bisa diminta untuk menjemput pulang ke rumah, membantu pasangan yang terjerat hukum karena mabuk sembarangan, hingga Anda menjadi korban kekerasan pasangan.
Dilansir dari American Addiction Centers Resource, kecanduan alkohol (alkoholisme) terjadi karena seseorang sering minum minuman keras dengan kadar alkohol tinggi dan berlebihan. Sehingga tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri.
Berikut cara menghadapi pasangan yang suka mabuk-mabukan:
1. Mendekatkan diri dengan pasangan
Cobalah Anda untuk lebih dekat dengan pasangan. Saat pasangan kondisi sadar, katakan dari hati ke hati bahwa kecanduan alkohol atau mabuk-mabukan lebih banyak kerugiannya, termasuk membawa efek buruk hubungan berdua.
2. Jujur pada pasangan
Anda perlu tetap jujur saat menjalani proses mengobati kecanduan. Mengingat perubahan mood pasangan yang berubah-ubah dapat membuat kebenaran tertutupi. Pasangan yang pemabuk akan cenderung menyangkal kondisi tersebut. Bahkan justru menyalahkan balik hingga terlibat kekerasan fisik.
Jika Anda menjadi korban kekerasan pasangan, tetaplah fokus terhadap proses mengobati kecanduan. Bukan merupakan solusi utama dengan mengakhiri hubungan selama masih bisa diperbaiki.
3. Meminta bantuan
Libatkan orang lain untuk menghadapi pasangan yang pemabuk, utamanya saat proses penyembuhan. Dukungan emosional diperlukan agar kecanduan alkohol bisa hilang.
Dukungan tersebut bisa datang dari mantan pecandu alkohol. Misalnya dengan cara mengajak pasangan berdiskusi dengan bekas pecandu sehingga akan lebih termotivasi dan semangat untuk sembuh.
4. Perhatikan diri sendiri
Kepribadian Anda mungkin bisa saja terpengaruh ketika membantu mengobati pasangan dari kecanduan. Misalnya saja Anda berubah menjadi kopenden atau menjadi terlalu fokus pada kebutuhan orang lain. Sehingga kebutuhan sendiri tidak terpenuhi, utamanya kesehatan.
Guna menghindari hal tersebut, cobalah untuk membuat daftar prioritas. Ingat, mendukungan pasangan memang peting, tetapi jauh lebih penting mementingkan urusan dan kebutuhan pribadi Anda.
5. Ajak ke tempat rehabilitasi
Apabila semua cara di atas tidak berhasil, coba diskusikan dengan pasangan tentang kemungkinan untuk mendatangi tempat rehabilitasi. Dan buatlah perjanjian ketika sembuh dan pulang dari rehabilitasi, namun suatu saat pasangan kambuh, Anda berhak memutuskan tinggal bersama dengan teman atau keluarga hingga ia kembali pulih. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News