GenPI.co Banten - Manusia merupakan makhluk paling sempurna diantara ciptaan Tuhan lainnya. Namun, tidak ada manusia yang sempurna, baik itu pria maupun wanita. Tidak sedikit juga orang yang menginginkan sosok pasangan yang sempurna seperti; berparas cantik, tubuh seksi ideal, berpenampilan menarik, kaya raya, baik hati, setia, penurut, pintar masak, dan lainnya.
Meski ada, itupun sangat langka. Bahkan hanya ada beberapa persen saja di dunia. Bahkan Anda yang memiliki ekspektasi berlebih pada pasangan yang pas-pasan, bisa jadi akan menuntut untuk memenuhi keinginannya. Ujungnya, keretakan hubungan cepat atau lambat akan terjadi karena menuntut hak yang tidak masuk akal.
Sejatinya menjalin hubungan itu adalah saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Susah senang dijalani berdua. Memberikan motivasi pasangan untuk menjadi sosok yang lebih baik lagi.
Berikut ini beberapa tuntutan yang justru bisa memantik cekcok hubungan atau rumah tangga:
Memilih Anda atau keluarga
Meminta pasangan untuk berpihak dengan memilih Anda atau keluarga adalah hal yang keliru, apalagi jika sudah menikah. Hal ini malah akan memperkeruh masalah dan berakibat buruk. Tidak hanya pada hubungan Anda dan pasangan, namun juga pasangan dengan keluarganya sendiri.
Jadi berpikirlah jernih. Pahami jika pernikahan tidak hanya menyatukan Anda dan pasangan, namun dua keluarga besar. Maklumi jika hubungan Anda dengan keluarga pasangan mengalami pasang surut.
Meminta selalu ingin didengarkan
Komunikasi antara Anda dan pasangan perlu dijaga untuk mempererat hubungan. Jika Anda bicara mintalah pasangan menjadi pendengar yang baik, begitu sebaliknya. Jangan sampai Anda memaksa atau menuntut pasangan hanya mendengarkan semua keluh kesah, tanpa dia berbicara ataupun menawarkan solusi.
Padahal wanita cenderung mengekspresikan curahan hatinya sebagai cara menjalin hubungan batin, pria lebih suka ‘straight to the point’ untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah. Hal tersebut disampaikan seorang psikolog dan terapis hubungan rumah tangga sekaligus penulis buku Eleven Dating Mistakes Guys Make (And How to Correct Them), David Bennet.
Menuntut pasangan tinggalkan hobinya
Apabila Anda merasa diabaikan pasangan karena hobinya,cobalah untuk mengajak berbicara empat mata. Meski mencoba berkompromi, Anda tidak bisa menuntutnya meninggalkan hobinya tersebut. Lalu bagaimana perasaan Anda jika memiliki hobi dan pasangan meminta berhenti melakukannya?
David Bennett mengatakan bahwa apabila ada pasangan yang menyibukkan dirinya dengan pekerjaan atau hobi, bukan berarti ia mengabaikan keluarga. “Hobi adalah caranya untuk mengusir stres dan membahagiakan dirinya,” katanya. Jadi, alangkah baiknya Anda dan pasangan membuat jadwal tertentu sehingga salah satu pihak tidak merasa dirugikan.
Meminta pasangan merubah penampilan dan karakter
Tidak ada salahnya Anda meminta pasangan untuk berubah. Misalnya dari malas-malasan menjadi semangat dan rajin, mengingatkan ketika pasangan melakukan kesalahan, atau memintanya untuk berpenampilan sedikit lebih rapi namun nyaman bagi dirinya.
Jangan malah Anda menuntut pasangan berlebihan untuk menjadi sosok yang sama sekali bukan dirinya. Biarkan pasangan menjadi dirinya sendiri, namun tetap menghargai Anda. Terimalah kekurangan pasangan dengan lapang dada.
Membatasi pertemanan
Jangan pernah membatasi pasangan Anda bergaul dengan siapapun, karena ia paham mana yang baik dan tidak untuk dirinya. Apalagi memintanya menjauhi teman-temannya. Pasangan bisa-bisa tidak nyaman dan berisiko merenggangkan hubungan berdua ketika Anda terlalu protektif. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News