GenPI.co Banten - Gorengan menjadi salah satu camilan paling digemari masyarakat Indonesia. Kudapan ini biasa menjadi teman nasi, baik saat sarapan sebagai ’teman’ saat turun hujan.
Dibalik enaknya gorengan, ternyata ada bahaya yang mengintai
Hasil beberapa studi seperti yang dirilis BMJ, menunjukkan kaitan antara kebiasaan konsumsi makanan tinggi minyak dengan kematian dini. Sebab, makanan yang digoreng mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Asupan keduanya dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kenaikan kolesterol jahat dan meningkatkan risiko pembentukan plak pada pembuluh darah.
Cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit tersebut yakni dengan menghilangkan gorengan dan makanan tinggi minyak lainnya pada menu harian lalu mengganti dengan makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, kacang, dan biji-bijian.
Berikut faktor yang membuat makanan bisa menyerap banyak minyak:
Makanan memiliki kadar air yang tinggi
Kadar air suatu bahan makanan dapat mempengaruhi penyerapan minyak goreng saat Anda mengolahnya dengan teknik deep fry. Makanan dengan kadar air yang tinggilah yang lebih banyak menyerap minyak goreng.
Hal ini disebabkan karena suhu panas selama proses penggorengan akan menyebabkan penguapan air dari makanan. Air yang hilang lantas digantikan oleh minyak. Semakin banyak air yang hilang dari makanan, semakin banyak pula minyak yang terserap.
Kepadatan bahan makanan yang digoreng
Kepadatan makanan turut menentukan jumlah minyak yang terserap. Semakin padat suatu makanan, semakin sedikit pula kandungan minyak di dalamnya.
Sebaliknya, makanan yang mempunyai banyak pori, bentuknya tipis, atau kurang padat cenderung menyerap lebih banyak minyak. Hal ini disebabkan karena minyak mengisi ruang-ruang kosong yang ada dalam makanan tersebut.
Lama menggoreng dan suhu saat menggoreng
Waktu dan suhu saat memasak bisa memengaruhi seberapa banyak pori-pori dari makanan yang terbentuk. Menggoreng dalam suhu yang tidak terlalu tinggi akan menyebabkan penyerapan minyak yang lebih besar.
Jika Anda menggoreng dengan api kecil, Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk mematangkan makanan. Teknik menggoreng yang lama ini tentu menambah banyaknya minyak yang terserap oleh makanan.
Berikut cara meminimalkan jumlah minyak goreng yang terserap oleh makanan:
Pakai wajan yang bersih
Bila Anda menggunakan wajan yang belum dicuci, minyak akan terbakar dalam waktu cepat. Meskipun tak kasat mata, partikel minyak yang kotor akan lebih mudah menyatu dengan makanan sehingga makanan menjadi lebih berminyak.
Gunakan adonan tepung secukupnya
Gorengan berbalut tepung memang lezat, tapi apakah Anda mengolahnya dengan cara yang tepat? Adonan tepung yang terlalu kental justru akan menyerap banyak minyak. Untuk mengatasinya, coba buatlah adonan yang encer dengan lebih sedikit tepung.
Gunakan minyak secukupnya
Tiada cara yang lebih baik untuk menghilangkan minyak pada gorengan dibandingkan yang mengurangi pemakaian minyak. Sebisa mungkin, gunakanlah minyak secukupnya dan hindari teknik deep fry agar makanan tidak basah oleh minyak goreng.
Jaga suhu minyak tetap stabil
Suhu minyak yang berubah-ubah selama memasak dapat meningkatkan penyerapan minyak, menambah kandungan lemak dan kalori, serta membuat makanan tak lagi renyah. Alih-alih mendapatkan gorengan yang garing, makanan Anda justru akan sangat berminy
Tiriskan makanan yang sudah digoreng
Begitu Anda selesai menggoreng, segera tiriskan makanan untuk mengurangi minyak berlebih di permukaan makanan. Setelah itu, letakkan gorengan di atas beberapa lembar tisu makan selama beberapa menit untuk menyerap sisa minyak. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News