GenPI.co Banten - Salah satu teknik menyeduh kopi yang sedang tren adalah cold brew coffee atau menyeduh kopi dengan air dingin.
Teknik menyeduh kopi dengan air dingin memang sedang tren di berbagai kedai kopi.
Secara sederhana, teknik cold brew coffee adalah menyeduh kopi selama 12-24 jam untuk mendapat rasa yang optimal.
Teknik cold brew menghasilkan konsentrat kopi yang pekat. Konsentrat ini bisa langsung diminum sebagaimana kopi hitam pada umumnya atau disajikan dengan susu, krimer, gula dan bahan lainnya.
Teknik ini diminati karena dinilai lebih hemat dan dapat dimanfaatkan serta tetap segar hingga dua minggu disimpan di kulkas.
Jika ditinjau secara kesehatan, mana yang lebih sehat antara menyeduh kopi dengan air dingin atau air panas?
Pada dasarnya, diseduh dengan air panas atau dengan air dingin, kopi tetaplah kopi. Pembedanya hanyalah cara pembuatannya.
Menyeduh kopi dengan cara tradisional dengan cold brew sama sama menghasilkan kopi yang nol kalori dan punya nilai gizi.
Namun, kopi jadi berubah kandungan nutrisinya ketika sudah dicampur dengan pemanis buatan dan susu untuk memperkaya rasa.
Kopi yang diseduh dengan menggunakan cara tradisional lebih asam ketimbang dengan cold brew. Kadar pH kopi yang diseduh dengan air dingin relatif lebih rendah dibandingkan cara tradisional.
Teknik penyeduhan dengan air dingin relatif lebih aman bagi orang yang memiliki masalah dengan asam lambung.
Berdasarkan sebuah artikel di Journal of Environmental and Public Health menyebutkan, kopi cold brew disebut mendukung kesehatan tulang, mengurangi hilangnya massa otot dan menjaga kesehatan jantung.
Selain itu, kadar kafein cold brew coffee relatif lebih rendah dibandingkan dengan kopi yang diseduh dengan air panas.
Satu cangkir kopi hitam yang diracik dengan air panas mengandung sekitar 62 miligram kafein, sementara kafein dalam konsentrat kopi cold brew pada umumnya hanya berkisar 40 miligram. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News