Wajib Tahu! 7 Jenis Pemanis Buatan yang Digunakan Pada Makanan

05 November 2021 13:00

GenPI.co Banten - Jika Anda mengamati dengan jeli, makanan kemasan yang pernah dikonsumsi mengandung pemanis buatan. Produsen makanan biasanya sengaja menambahkan pemanis buatan karena zat aditif ini mampu menambah cita rasa, tekstur, dan daya simpan makanan.

Namun, apakah penggunaan pemanis buatan memiliki dampak tertentu bagi kesehatan? Berikut berbagai jenis pemanis buatan dan risiko efeknya bagi kesehatan:

Sakarin

BACA JUGA:  Nih, 5 Jenis Kacang Sehat yang Cocok untuk Camilan

Pengawet ini berbentuk bubuk kristal putih dan terbentuk dari o-toluene. Sakarin berbentuk bubuk kristal putih yang terbuat dari o-toluene sulfonamide atau phthalic anhydride. Sakarin tidak mengandung kalori dan karbohidrat sehingga aman bagi gigi dan penderita diabetes.

Tingkat kemanisannya sekitar 300-400 kali lipat gula pasir, jadi Anda hanya perlu memakainya sedikit untuk mendapatkan rasa manis. Sayangnya, pemanis yang dikenal sebagai gula biang ini memiliki rasa akhir yang pahit sehingga perlu dicampur dengan pemanis lain.

BACA JUGA:  Wajib Coba, 6 Jenis Gandum Ini Punya Banyak Manfaat Bagi Tubuh

Aspartam

Pemanis buatan ini adalah yang paling umum digunakan untuk makanan siap saji. Pemanis yang telah dipakai sejak awal 1980-an ini memiliki derajat kemanisan sekitar 60-220 kali lipat gula pasir dan tidak meninggalkan rasa pahit.

BACA JUGA:  Wjib Coba, Berikut 7 Jenis Madu dan Manfaatnya yang Luar Biasa

Aspartam memiliki kekurangan, yaitu mudah rusak bila terkena suhu tinggi. Metabolisme aspartam dalam tubuh juga meninggalkan zat yang disebut fenilalanin. Zat ini dapat bersifat racun bagi orang yang menderita fenilketonuria (PKU).

Siklamat

Siklamat memiliki tingkat kemanisan sekitar 30-50 kali lipat gula pasir. Pemanis buatan yang ditemukan pada 1937 ini biasanya digunakan untuk makanan yang dipanggang, permen, makanan penutup, minuman ringan, dan salad dressing.

Siklamat mempunyai keunggulan dibandingkan jenis pemanis buatan lainnya. Bahan tambahan pangan ini lebih tahan panas dibandingkan aspartam, mudah larut dalam air, dan tidak meninggalkan rasa pahit sekuat sakarin.

Sukralosa

Sukralosa merupakan pemanis buatan yang terbuat dari gula pasir (sukrosa). Keunggulan utama sukralosa yakni stabil jika terkena suhu panas maupun dingin. Selain itu, sukralosa tidak merusak gigi, tidak memengaruhi kondisi genetik, serta aman bagi penderita penyakit diabetes karena tidak meningkatkan kadar gula darah.

Meski begitu, sukralosa berbeda dengan gula pasir biasa. Pemanis ini tidak mengandung kalori dan memiliki derajat kemanisan yang cukup tinggi, yakni 600 kali lipat gula pasir.

Acesulfame potassium/acesulfame K

Acesulfame potassium alias Ace-K termasuk jenis pemanis buatan rendah kalori yang biasanya ditambahkan ke dalam produk bebas gula. Anda bisa menemukannya dalam minuman ringan, protein shake, minuman bubuk, permen, dan makanan penutup beku.

Pemanis berbentuk bubuk kristal putih ini 200 kali lipat lebih manis daripada gula pasir. Meski aman, penggunaan Ace-K harus dibatasi. Penggunaan dalam dosis besar berisiko menimbulkan dampak negatif bagi metabolisme, berat badan, dan gula darah.

Sorbitol

Sorbitol merupakan salah satu jenis karbohidrat. Pemanis bernama lain D-sorbitol ini tidak hanya menambah rasa manis, tapi juga menjaga kelembapan makanan dan menghasilkan tekstur yang diinginkan produsen.

Jenis gula alkohol ini secara umum tergolong sebagai pemanis buatan yang aman. Meski demikian, konsumsi sorbitol dalam jumlah besar mungkin bisa menyebabkan kembung, diare, dan sakit perut pada orang-orang yang tidak biasa mengonsumsinya.

Neotam

Neotam merupakan jenis pemanis buatan terbaru yang dibuat dari aspartam. Produsen makanan biasanya menggunakan neotam untuk menambah rasa manis pada makanan yang dipanggang, minuman ringan, permen, puding, dan selai.

Pemanis tanpa kalori ini mempunyai derajat kemanisan yang sangat tinggi, yakni 7 ribu hingga 13 ribu kali lipat gula pasir. Neotam tergolong sebagai pemanis buatan yang aman karena tidak melewati proses metabolisme dan tidak pula menumpuk dalam tubuh. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN