Jangan Mau Jadi Korban, 4 Cara Menghindari Kekerasan Pacaran

12 Oktober 2021 14:00

GenPI.co Banten - Kekerasan di dalam hubungan asmara nampaknya sulit untuk dihindari.

Sebagaimana dilansir dari Journal of Interpersonal Violence ternyata 95% responden mengalami kekerasan emosional dan 30% lainnya mengalami kekerasn fisik.

Kompleksitas hidup dan segala permasalahan yang tak sanggup ditangani mengakibatkan penderitanya melampiaskan dengan kekerasan, baik pada dirinya dan juga pada pasangan.

BACA JUGA:  Waspadai 5 Efek Aromaterapi, Ternyata Mengejutkan

Karena kekerasan dalam bentuk apa pun itu tidak dapat dibenarkan, maka perlu cara cerdas untuk menghindarinya.

Berikut empat cara menghindari kekerasan di dalam pacaran:

BACA JUGA:  Kafein Teh VS Kopi, Mana yang Lebih Tinggi?

1. Menyadari kekerasan bisa terjadi di dalam hubungan

Hal penting yang pertama kali harus dipahami adalah bentuk-bentuk kekerasan di dalam hubungan pacaran.

BACA JUGA:  6 Bentuk Kekerasan dalam Hubungan, Putus Aja Deh

Kebanyakan kasus yang terjadi adalah tidak mengetahui bila dirinya adalah korban kekerasan.

Namun, yang paling parah adalah ketika tahu dirinya menjadi korban, tapi tidak melakukan apa-apa dan berharap pasangannya dapat berubah seiring waktu.

Kekerasan fisik adalah perilaku yang mengakibatkan luka fisik, yakni memukul, menjambak, menarik paksa, mendorong dan menjambak.

Sedangkan kekerasan emosional bisa berupa merendahkan harga diri, penggilan yang tidak sepantasnya, membentak, memaki, memanipulasi dan juga menunjukkan sikap posesif.

2. Kenali tanda-tanda awal dari kekerasan dalam pacaran

Mengenali tanda-tanda awal dari kekerasan. Karena umumnya kekerasan tidak langsung terjadi tapi bertahap.

Tanda-tanda yang lumrah terjadi adalah agresivitas pasangan, kontrol emosi yang buruk, perubahan mood yang cepat dan cenderung memaksa melakukan sesuatu.

3. Cari teman bicara yang bisa dipercaya

Umumnya banyak orang menjadi korban karena menyembunyikan masalah yang dialami kepada orang lain.

Dilema antara rasa sayang ke pasangan dan kekerasan yang diterima membuatnya tak dapat berpikir jernih.

Membicarakan masalah ke orang lain yang dipercaya adalah solusi untuk mendapat pandangan yang berbeda dan membuat Anda sadar bila harus segera keluar dari jerat kekerasan hubungan.

4. Menyarankan pasangan ke psikolog

Jika masih ingin melanjutkan hubungan, tidak ada salahnya mengajak pasangan dengan cara yang halus untuk menyarankannya ke psikolog.

Di beberapa kasus, kasus kekerasan dapat selesai dengan berkonsultasi ke para ahli. Karena bisa jadi kekerasan yang dilakukan selama ini adalah korban dari trauma masa kecil.

Tapi, jika pasangan menolak atau tidak kunjung sembuh, Anda berhak untuk mengakhiri hubungan. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN