Dokter RS Sari Asih Ciputat Beberkan Bahaya DBD, Apa Saja?

22 Juni 2022 07:00

GenPI.co Banten - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat di seluruh Indonesia. Kasus ini masih terus melonjak seiring dengan hujan yang masih terus terjadi.

Masyarakat diminta mewaspadai lonjakan kasus DBD dengan cara menerapkan pola hidup bersih untuk meminimalisasi dampak DBD.

Imbauan untuk waspada juga dilakukan karena dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini cukup berbahaya.

BACA JUGA:  Hentikan Penyebaran, Kasus DBD di Lebak Capai 282 Kasus

Spesialis Penyakit Dalam RS Sari Asih Ciputat Kota Tangerang Selatan dr. Laras Budiyani mengatakan, DBD dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan kesadaran karena faktor penyerta seperti syok.

Selain itu, DBD juga dapat mengakibatkan gangguan hati berat, gangguan elektrolit, serta terjadi pendarahan akibat trombosit rendah.

BACA JUGA:  Waduh, Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Meningkat 2 Kali Lipat

Menurut Laras, penyakit DBD yang disebabkan virus nyamuk dengue bisa ditangani secara umum oleh layanan medis.

“Namun jika sudah mencapai gangguan kesadaran maka harus dilakukan pemulihan khusus," kata Laras Budiyani, dikutip dari Antara, Selasa (21/6).

BACA JUGA:  Wah Wah, Kasus DBD di Kabupaten Lebak Meroket, 4 Orang Meninggal

Disebutkan, DBD merupakan penyakit fatal yang cukup berbahaya jika terlambat dalam hal penanganannya.

Karena, menurut dia, demam DBD berbeda dengan demam biasa dan dapat menghilang sendiri ketika demamnya turun.

Demam yang diakibatkan oleh DBD dapat naik dan juga turun seperti pelana kuda. Uniknya, saat demam mulai turun, di situlah fase kritis, terutama jika pasien mengaami penurunan trombosit.

Bahkan yang lebih parah, penderita DBD yang telah turun demamnya dapat mengalami kebocoran plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokrit hingga mengalami penurunan tekanan darah.

Laras menuturkan, selain faktor imunitas, penderita dapat mengalami fase berat karena ada komorbid yang menyertainya.

“Semisal sudah lansia atau ada gangguan jantung sehingga menyebabkan menjadi memberat kondisinya,” katanya.

Menurut Laras, penderita DBD mengalami beberapa fase yang diawali dengan demam yang masuk hingga hari ketujuh. Demam kemudian mereda dan masuk pada fase pemulihan.

Dia menganjurkan, di fase pemulihan penderita disarankan untuk minum cukup cairan untuk menghindari dehidrasi serta beristirahat yang cukup. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN