GenPI.co Banten - Menonton film bisa menjadi kegiatan pelepas lelah usai melakukan rutinitas. Tapi tahukah Anda, jika kebiasaan ini ternyata bisa menjadi boomerang karena menyebabkan binge watching.
Lalu apa itu binge watching?
Secara bahasa, arti ‘binge’ adalah kegiatan yang dilakukan secara berlebihan dan ‘watching’ adalah menonton. Jadi, bisa Anda simpulkan jika binge watching adalah kecanduan menonton hingga Anda lupa waktu. Bahkan mengabaikan aktivitas harian yang biasanya Anda lakukan.
Meskipun kedengarannya sepele, ternyata kasus kecanduan menonton ini sangatlah umum terjadi. Bahkan, bisa jadi Anda salah satunya. amun Anda tidak menyadarinya.
Berdasarkan Northwestern Medicine, survey menunjukkan bahwa sebanyak 361 ribu orang Amerika menghabiskan sembilan episode series ’Stranger Things Season 2’ di hari pertama perilisan. Lalu bagaimana dengan Anda yang menonton film atau marathon series hingga tamat dalam satu hari? Jika iya, itu tanda Anda binge watching.
Tahukah Anda apa sih penyebab seseorang bisa betah duduk manis menghabiskan banyak episode series seharian? Jawabannya adalah karena menonton sesuatu yang Anda sukai memiliki efek candu sama halnya seperti narkoba.
Saat Anda menonton acara favorit, otak akan menghasilkan dopamin, yakni zat kimia yang mendorong perasaan senang, gembira dan bahagia.
Pelepasan dopamin membantu kita merasa lebih baik, dan itu menghasilkan ‘high’ yang mirip dengan yang dipicu oleh obat-obatan.
Otak Anda kemudian akan membutuhkan asupan ’aktivitas yang menyenangkan’ ini lagi dan lagi agar Anda merasa lebih baik. Nah, dari sini Anda akan terpacu dan selalu bersemangat menonton beribu episode film atau series sehingga berakhir dengan binge watching.
Berikut ini adalah beberapa dampak buruk bagi Anda jika tidak segera menghentikan kebiasaan binge watching:
Terisolasi dan menurunkan fungsi otak
Kecanduan menonton akan mengisolasi diri Anda dari lingkungan. Anda mungkin lebih memilih mengetahui kelanjutan kisah jagoan Anda, ketimbang pergi ke luar rumah.
Anda tetap tidak bisa membagi fokus, meski saat ini sudah banyak aplikasi streaming yang bisa Anda nikmati kapan saja dan di mana saja. Akhirnya, sekali pun Anda pergi bertemu teman, dan Anda kembali menonton, Anda tidak bisa menjalin komunikasi dan interaksi yang sehat dengan teman-teman Anda.
Sebuah studi tahun 2016 pada jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan bahwa kebiasaan menonton selama tiga jam setiap hari dapat menyebabkan penurunan kognitif otak. Terutama dalam kebahasaan dan daya ingat.
Fancourt, salah satu anggota penelitian mengungkapkan alasan menonton dapat menurunkan fungsi otak. Saat menonton, otak menerima berbagai perubahan gambar, suara, tindakan secara cepat dan menerima informasi secara pasif.
Kegiatan menonton juga tidak membuat seseorang berinteraksi dengan apa yang dilihatnya, beda ketika memainkan video game. Hal tersebut membuat otak jadi lebih waspada tapi kurang fokus, sehingga mungkin memicu penurunan daya ingat dan perbendaharaan kosakata.
Kualitas tidur jadi buruk dan risiko berbagai penyakit meningkat
Anda bisa mengorbankan waktu tidur hanya untuk mengetahui kelanjutan kisah tokoh-tokoh dalam film yang sedang Anda tonton. Anda baru bisa tidur dini hari atau lebih parahnya begadang. Keesokannya, Anda akan merasakan pusing dan kelelahan.
Dalam jangka panjang, efek buruk dari kecanduan menonton tidak hanya itu saja. Anda dapat mengalami peningkatan beberapa risiko penyakit, di antaranya:
1. Depresi atau gangguan kecemasan
Orang yang kecanduan menonton menderita gangguan kecemasan dan depresi karena terisolasi dari lingkungan.Nyeri atau kelainan pada tulang punggung, Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan nyeri punggung, dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko kelainan pada tulang belakang.
2. Obesitas, penyakit jantung, dan stroke
Kecanduan menonton bisa membuat Anda jadi mager alias malas gerak. Di samping itu, kebiasaan ini juga sering kali didampingi ngemil makanan yang tidak sehat. Pada akhirnya, bisa menyebabkan obesitas (kegemukan), penyakit jantung, maupun stroke.
Kemudian bagaimana cara mencegah atau mengatasi binge watching?
Psikiater dari Northwestern Medicine Behavioral Health Services, Danesh A. Alam, MD, menyatakan bahwa penting memerhatikan pola dan kebiasaan. Perilaku dan pikiran seseorang, bila diulangi dari waktu ke waktu, dapat menjadi pola dan kebiasaan yang sulit dihancurkan atau diubah.
Bisa Anda simpulkan bahwa menghentikan binge watching bukan tugas yang mudah. Namun jangan khawatir, karena Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini untuk mengatasi sekaligus mencegah kecanduan menonton:
Buat batasan waktu menonton
Anda tentukan durasi nonton perharinya seberapa lama. Sebagai contoh, jika Anda meluangkan waktu tiga jam untuk menonton dalam satu hari, jangan lupa buat jadwal nonton sekaligus durasi persesi.
Gunakan timer saat nonton
Anda bisa menonton sesuai dengan rencana yang dibuat, jangan lupa pasang timer. Dengan ini, Anda akan mendapatkan pengingat bahwa waktu menonton sudah habis dan Anda harus beranjak melakukan aktivitas lain.
Isi waktu luang dengan kegiatan lain
Jika Anda punya waktu luang yang banyak, jangan gunakan semuanya untuk menonton. Cobalah isi dengan aktivitas lain, seperti jalan-jalan ke luar rumah, membersihkan kamar, membaca atau bertemu teman.
Minta bantuan
Apabila cara di atas tidak cukup ampuh mengatasi binge watching, jangan ragu untuk konsultasi pada psikolog. Jangan remehkan kondisi ini karena bentuk kecanduan apa pun, berdampak buruk bagi kesehatan dan termasuk dalam gangguan mental. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News